Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komite Pencegahan Korupsi DKI Bertemu DPRD

Kompas.com - 05/01/2018, 09:08 WIB
Sherly Puspita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kamis (4/1/2018) kemarin merupakan hari pertama Komite Pencegahan Korupsi (Komceko) DKI menjalankan tugasnya setelah diumumkan keanggotaannya oleh Gubernur DKI Anies Baswedan pada Rabu lalu.

Di hari pertama kerja itu, Komceko DKI melakukan pertemuan dengan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD DKI) bersama Badan Pajak dan Retribusi Daerah (BPRD) DKI Jakarta. Dalam pertemuan tersebut Komceko DKI dan DPRD membicarakan soal integrasi data antara eksekutif dan legislatif untuk mendongkrak pendapatan daerah.

"Memang salah satu fokus kita kan di revenue (pendapatan) ya, penerimaan negara. Ada proses yang sedang jalan," kata Ketua Komceko DKI, Bambang Widjojanto, di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis.

Ia mengatakan, nantinya DKI akan membangun sistem one map one data untuk mengintegrasikan seluruh data di satuan kerja perangkat daerah (SKPD).

Baca juga : Sandiaga Laporkan soal Sumber Waras dan Lahan Cengkareng ke KPK DKI

"Kemudian nanti kita bisa ngecek seluruh SKPD mengenai penerimaan keuangan negara, keuangan daerah," ujar dia.

Sebagai contoh, sebutnya, saat ini DKI belum memiliki sistem data yang mengintegrasikan nomor kependudukan dan nomor wajib pajak.

"Nah itu kita coba mengintegrasikan itu karena pemerintah, kasus EKTP itu salah satunya jadi masalah, harusnya yang dibangun itu single identity number. Nah karena belum ada data yang terintegrasi nanti agak sulit ini," ujar Bambang.

Ia mengatakan, jika data terintegrasi, proses penerimaan daerah terpantau dengan baik,  pendapatan daerah pun akan meningkat.

"Misalnya gini, orang ngajuin perizinan sekarang sudah ada PTSP tapi ternyata belum take clearence itu gimana nanti prosesnya. Jadi kalau gitu kan penerimaannya lebih besar," kata dia.

Komceko merupakan bagian dari Tim Gubernur untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP). Bambang, yang merupakan mantan Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menjadi ketua komite itu.

Anggotanya adalah aktivis lembaga swadaya masyarakat (LSM) hak asasi manusia Nursyahbani Katjasungkana, mantan Wakapolri Komjen Oegroseno, peneliti ahli tata pemerintahan Tatak Ujiyati, dan mantan Ketua TGUPP pada pemerintahan sebelumnya Muhammad Yusuf.

Baca juga : KPK DKI Jakarta, Efektifkah?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Megapolitan
Hadiri 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Hadiri "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Megapolitan
Pakai Caping Saat Aksi 'May Day', Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Pakai Caping Saat Aksi "May Day", Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Megapolitan
Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Massa Buruh Nyalakan 'Flare' dan Kibarkan Bendera di Monas

Massa Buruh Nyalakan "Flare" dan Kibarkan Bendera di Monas

Megapolitan
Ribuan Buruh Ikut Aksi 'May Day', Jalanan Jadi 'Lautan' Oranye

Ribuan Buruh Ikut Aksi "May Day", Jalanan Jadi "Lautan" Oranye

Megapolitan
Bahas Diskriminasi di Dunia Kerja pada Hari Buruh, Aliansi Perempuan: Muka Jelek, Eh Tidak Diterima...

Bahas Diskriminasi di Dunia Kerja pada Hari Buruh, Aliansi Perempuan: Muka Jelek, Eh Tidak Diterima...

Megapolitan
Ribuan Polisi Amankan Aksi 'May Day', Kapolres: Tidak Bersenjata Api untuk Layani Buruh

Ribuan Polisi Amankan Aksi "May Day", Kapolres: Tidak Bersenjata Api untuk Layani Buruh

Megapolitan
Korban Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan, Jasad Mengapung 2,5 Kilometer dari Titik Kejadian

Korban Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan, Jasad Mengapung 2,5 Kilometer dari Titik Kejadian

Megapolitan
Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang, Lalin Sempat Tersendat

Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang, Lalin Sempat Tersendat

Megapolitan
Jalanan Mulai Ditutup, Ini Rekayasa Lalu Lintas di Jakarta Saat Ada Aksi 'May Day'

Jalanan Mulai Ditutup, Ini Rekayasa Lalu Lintas di Jakarta Saat Ada Aksi "May Day"

Megapolitan
Massa Aksi 'May Day' Mulai Berkumpul di Depan Patung Kuda

Massa Aksi "May Day" Mulai Berkumpul di Depan Patung Kuda

Megapolitan
Rayakan 'May Day', Puluhan Ribu Buruh Bakal Aksi di Patung Kuda lalu ke Senayan

Rayakan "May Day", Puluhan Ribu Buruh Bakal Aksi di Patung Kuda lalu ke Senayan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com