Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terungkapnya Pembunuhan Seorang Arsitek oleh Tukang Pijat di Depok

Kompas.com - 09/01/2018, 06:19 WIB
Akhdi Martin Pratama

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Feri Firman (50) ditemukan tewas mengenaskan di rumahnya di Perumahan Poin Mas, Pancoran Mas, Depok. Saat ditemukan warga, jasad Feri telah membusuk.

Setelah dilakukan penyelidikan, Feri diketahui telah dibunuh sejak 10 Desember 2017 dan baru ditemukan 3 Januari 2018.

Rupanya, Feri dibunuh tukang pijat langganannya yang berinisial AM (20).

Alasan AM membunuh arsitek itu tergolong sepele.

AM mengaku sakit hati karena tak dipinjamkan uang. Padahal, ia sangat membutuhkan uang untuk membayar tunggakan sewa kontrakan sebesar Rp 750.000.

"Tersangka sudah kenal korban selama dua bulan, biasanya sehabis mijit, korban memberi uang Rp 100.000-Rp 200.000," ujar Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Nico Afinta, Minggu (7/1/2018).

Baca juga: Polisi Periksa Kejiwaan Tukang Pijat yang Bunuh Arsitek di Depok

Nico menambahkan, sebelum dibunuh, Feri sempat dipijat semalaman. Bahkan, keduanya sempat shalat subuh berjamaah.

Sambil memijit Feri, AM kerap memohon kepada arsitek yang telah menduda itu untuk dipinjami uang. Namun, usaha yang ditunjukkan AM tak digubris Feri.

Feri malah menyarankan agar keluarga AM sementara tinggal di rumahnya saja.

Sebelum dibunuh, Feri sempat mengeluarkan kata-kata yang dianggap AM melukai hatinya.

Baca juga: Tukang Pijat Pembunuh Arsitek di Depok Mengaku Menyesal

"Korban mengatakan, pelaku hanya bisa meminta-minta uang saja. Pelaku merasa tersinggung dan mengambil gunting yang langsung menusukkan ke korban," kata Nico.

Selain itu, AM memukul korban dengan kursi. Setelah dipukul berkali-kali, Feri menghembuskan nafas terakhirnya.

Mengetahui Feri tewas, AM segera keluar rumah. Ia sempat mengunci pintu rumah Feri dan membuang kuncinya di pot.

Namun, aksi keji AM terendus polisi.

Polisi mengetahui AM lah yang membunuh Feri usai memeriksa tetangga arsitek itu.

Halaman:


Terkini Lainnya

Daftar Acara HUT Kota Jakarta ke-497, Ada Gratis Masuk Ancol

Daftar Acara HUT Kota Jakarta ke-497, Ada Gratis Masuk Ancol

Megapolitan
Ada Pembangunan Saluran Air hingga 30 November, Pengendara Diimbau Hindari Jalan Ciledug Raya

Ada Pembangunan Saluran Air hingga 30 November, Pengendara Diimbau Hindari Jalan Ciledug Raya

Megapolitan
Panca Darmansyah Berupaya Bunuh Diri Usai Bunuh 4 Anak Kandungnya

Panca Darmansyah Berupaya Bunuh Diri Usai Bunuh 4 Anak Kandungnya

Megapolitan
Trauma, Siswi SLB yang Jadi Korban Pemerkosaan di Kalideres Tak Mau Sekolah Lagi

Trauma, Siswi SLB yang Jadi Korban Pemerkosaan di Kalideres Tak Mau Sekolah Lagi

Megapolitan
Dinas SDA DKI Jakarta Bangun Saluran Air di Jalan Ciledug Raya untuk Antisipasi Genangan

Dinas SDA DKI Jakarta Bangun Saluran Air di Jalan Ciledug Raya untuk Antisipasi Genangan

Megapolitan
Jaksel dan Jaktim Masuk 10 Besar Kota dengan SDM Paling Maju di Indonesia

Jaksel dan Jaktim Masuk 10 Besar Kota dengan SDM Paling Maju di Indonesia

Megapolitan
Heru Budi: Ibu Kota Negara Bakal Pindah ke Kalimantan Saat HUT ke-79 RI

Heru Budi: Ibu Kota Negara Bakal Pindah ke Kalimantan Saat HUT ke-79 RI

Megapolitan
Bandar Narkoba di Pondok Aren Bersembunyi Dalam Toren Air karena Takut Ditangkap Polisi

Bandar Narkoba di Pondok Aren Bersembunyi Dalam Toren Air karena Takut Ditangkap Polisi

Megapolitan
Siswi SLB di Kalideres yang Diduga Jadi Korban Pemerkosaan Trauma Lihat Baju Sekolah

Siswi SLB di Kalideres yang Diduga Jadi Korban Pemerkosaan Trauma Lihat Baju Sekolah

Megapolitan
Masih Dorong Eks Warga Kampung Bayam Tempati Rusun Nagrak, Pemprov DKI: Tarif Terjangkau dan Nyaman

Masih Dorong Eks Warga Kampung Bayam Tempati Rusun Nagrak, Pemprov DKI: Tarif Terjangkau dan Nyaman

Megapolitan
Suaminya Dibawa Petugas Sudinhub Jakpus, Winda: Suami Saya Bukan Jukir Liar, Dia Tukang Servis Handphone

Suaminya Dibawa Petugas Sudinhub Jakpus, Winda: Suami Saya Bukan Jukir Liar, Dia Tukang Servis Handphone

Megapolitan
Ditangkap Polisi, Pencuri Besi Pembatas Jalan di Rawa Badak Kerap Meresahkan Tetangga

Ditangkap Polisi, Pencuri Besi Pembatas Jalan di Rawa Badak Kerap Meresahkan Tetangga

Megapolitan
Kronologi Terungkapnya Penemuan Mayat Dalam Toren yang Ternyata Bandar Narkoba

Kronologi Terungkapnya Penemuan Mayat Dalam Toren yang Ternyata Bandar Narkoba

Megapolitan
Polisi Proses Laporan Dugaan Pemerkosaan Siswi SLB di Jakbar

Polisi Proses Laporan Dugaan Pemerkosaan Siswi SLB di Jakbar

Megapolitan
Buka Penjaringan Bacagub Jakarta, DPW PSI: Kami Cari Jokowi-Jokowi Baru

Buka Penjaringan Bacagub Jakarta, DPW PSI: Kami Cari Jokowi-Jokowi Baru

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com