Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tukang Pijat Pembunuh Arsitek di Depok Mengaku Menyesal

Kompas.com - 07/01/2018, 17:39 WIB
Akhdi Martin Pratama

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - AM (20), mengaku menyesal telah menghabisi nyawa seorang arsitek bernama Feri Firman (50). Dia tega menghabisi Firman lantaran kesal tak dipinjami uang untuk membayar sewa kontrakannya.

"Jujur saya nyesel banget," ujar AM di Mapolda Metro Jaya, Minggu (7/1/2018).

(Baca: Tak Dipinjami Uang, Tukang Pijit Bunuh Seorang Arsitek di Depok)

AM mengaku tak bisa tidur nyenyak usai membunuh Feri. Bayang-bayang wajah Feri terus menghantuinya.

Petugas membawa tersangka AM (20 tahun) saat rilis pengungkapan pembunuhan arsitek di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Minggu (7/1). Kepolisian menetapkan AM sebagai tersangka dalam kasus pembunuhan arsitek Feri Firman Hadi yang ditemukan tewas membusuk di rumahnya, Pancoran Mas, Depok. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/foc/18.ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay Petugas membawa tersangka AM (20 tahun) saat rilis pengungkapan pembunuhan arsitek di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Minggu (7/1). Kepolisian menetapkan AM sebagai tersangka dalam kasus pembunuhan arsitek Feri Firman Hadi yang ditemukan tewas membusuk di rumahnya, Pancoran Mas, Depok. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/foc/18.
"Hidup saya enggak tenang. Kepikiran keluarga juga, gara-gara saya mereka menderita," kata AM.

AM mengatakan, dia sedang membutuhkan uang sebesar Rp 750.000 untuk membayar sewa kontrakan selama dua bulan. Jika tak segera membayar dia dan keluarganya akan diusir.

Namun, ketika meminjam uang kepada Feri, arsitek itu tak juga memberikannya. Menurut dia, Feri malah menghinanya.

Petugas membawa tersangka AM (20 tahun) saat rilis pengungkapan pembunuhan arsitek di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Minggu (7/1). Kepolisian menetapkan AM sebagai tersangka dalam kasus pembunuhan arsitek Feri Firman Hadi yang ditemukan tewas membusuk di rumahnya, Pancoran Mas, Depok. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/foc/18.ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay Petugas membawa tersangka AM (20 tahun) saat rilis pengungkapan pembunuhan arsitek di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Minggu (7/1). Kepolisian menetapkan AM sebagai tersangka dalam kasus pembunuhan arsitek Feri Firman Hadi yang ditemukan tewas membusuk di rumahnya, Pancoran Mas, Depok. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/foc/18.
Padahal, AM telah memijatnya selama semalaman. Akhirnya Feri spontan menghabisi pria yang telah menduda itu. "Intinya saya spontan saja. Kalap saja seperti itu," ucap dia.

Ahmad membunuh Feri di rumahnya di Perumahan Poin Mas, Depok, Jawa Barat 10 Desember lalu. Namun, jenazah Feri baru ditemukan pada 3 Januari 2018 setelah tetangga mencium bau busuk di rumah korban.

AM pun ditangkap polisi di rumah kerabatanya di kawasan Bogor, Jumat (6/1/2018) lalu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Megapolitan
Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Megapolitan
Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Megapolitan
Polisi Masih Buru Pemasok Narkoba ke Rio Reifan

Polisi Masih Buru Pemasok Narkoba ke Rio Reifan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com