Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Guru Olahraga Diduga Cabuli Siswa SMP di Jakarta Timur

Kompas.com - 11/01/2018, 22:35 WIB
Stanly Ravel

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang guru olahraga diduga mencabuli muridnya di sebuah SMP Negeri di Pekayon, Jakarta Timur.

Hal ini diungkapkan Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Jasra Putra yang mendatangi Polsek Pasar Rebo untuk melakukan konfirmasi adanya informasi tersebut.

"Tadi saya sudah konfirmasi ke Polsek Pasar Rebo untuk mengecek kebenaran pesan tersebut. Saya kordinasi dengan Kapolsek, dia mengatakan sudah ada yang melapor soal kejadian tersebut," ucap  Jasra saat dihubungi Kompas.com, Kamis (11/1/2018).

Mulanya, beredar pesan singkat di kalangan masyarakat bahwa telah terjadi kekerasan seksual terhadap 35 siswa laki-laki yang dilakukan oleh seorang guru olahraga.

Saat dikonfirmasi, lanjut Jasra, kepolisian membenarkan adanya laporan kasus pelecehan seksual oleh seorang guru. Namun, laporan yang masuk pada 23 Desember 2017 itu hanya dilakukan oleh salah satu keluarga korban.

Kemudian, bertambah dua korban lain yang melapor. Belum diketahui pasti apakah benar ada 35 siswa yang menjadi korban pelecehan seksual seperti isi pesan singkat yang beredar.

"Kapolsek bilang sejauh ini laporannya 3 sampai 5 korban, namun mungkin ada asumsi orang lain di luar yang menggenapkannya jadi 35 (korban). Tapi masalah ini sudah saya dorong untuk dikembangkan karena takutnya masih ada korban lain," kata Jasra.

Setelah ada laporan tersebut, lanjut Jasra, pihak kepolisian mengamankan pelaku pada 27 Desember 2017. Lalu 31 Desember, pelaku mengaku sakit dan dirawat ke Rumah Sakit Polri Keramat Jati, Jakarta Timur.

"Keterangan dari Kapolsek tadi seperti itu, jadi tadi saya ke sana tidak bertemu dengan pelaku. Tapi saya sudah minta untuk melakukan pengembangan lebih jauh guna menelusuri jumlah korban yang sebenarnya," ujar Jasra.

Menurut Jasra, kepolisian akan mengunjungi sekolah untuk bertemu dengan guru dan kepala sekolah mencari informasi apakah ada korban lainnya. Karena dari informasi pelaku, ternyata sebelum mengajar di SMPN tersebut dia pernah mengajar juga di salah satu Sekolah Dasar Negeri di Ciracas.

"Jadi dia guru pindahan, dulunya dari SD di Ciracas terus masuk ke SMPN ini. Saya minta cek ke kedua sekolah ini, takutnya ada korban tambahan yang belum lapor," kata Jasra.

Sementara itu, Kapolsek Pasar Rebo Kompol Joko Waluyo belum berhasil dihubungi Kompas.com untuk menjelaskan kasus tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com