JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala UPT Museum Kebaharian Husnison Nizar mengatakan, Museum Bahari di Jakarta Utara yang terbakar Selasa (16/1/2018) ini membutuhkan waktu beberapa bulan untuk proses pembangunan ulang.
Gedung A dan C yang terletak di bagian utara Museum Bahari dilalap api pada Selasa pagi.
"Untuk renovasi bisa lebih dari 6 bulan, harus butuhkan penelitian konstruksi, penelitian struktur. Baru kami renovasi," kata Husnison.
Baca juga : Kebakaran, Museum Bahari Dibuka untuk Wisatawan Besok
Menurut dia, museum baru saja di renovasi pada akhir November 2017. Pemugaran dilakukan dengan mengganti komponen kayu, balok rantai, kaso yang rusak atau rapuh serta mengganti genteng.
"Penggantian genteng tidak masalah karena sebelumnya sudah pernah diganti. Yang sulit balok kayu karena harus pesan khusus dari Bojonegoro," kata Husnison.
Husnison mengatakan, dari total 700 koleksi, belum diketahui jumlah yang ludes dilalap api. Berbagai macam koleksi museum berasal dari tahun 50-60an dan disumbang dari berbagai organisasi seperti TNI Angkatan Laut dan kedutaan asing
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.