Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tiga Bulan Anies-Sandi, JRPP Pertanyakan Layanan Kesehatan di Jakarta

Kompas.com - 17/01/2018, 16:24 WIB
Ridwan Aji Pitoko

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Jakarta Research and Public Policy (JRPP) mengkritisi kinerja Gubernur Anies Baswedan dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno pada bidang integrasi layanan kesehatan di DKI Jakarta selama tiga bulan pertama pemerintahannya.

Menurut Direktur Eksekutif JRPP Muhamad Alipudin, sampai saat ini, warga DKI Jakarta masih mengalami kesulitan dalam mengakses layanan kesehatan di rumah sakit.

"Berobat di Jakarta ini kita tahu sulit, ngantrenya panjang, kemudian kartunya juga banyak. Nah ini yang kemudian perlu diselesaikan dan diintegrasikan oleh Pemprov DKI Jakarta," kata Alipudin saat diskusi integrasi layanan kesehatan dalam tiga bulan kepemimpinan Anies-Sandi, di Jakarta Creative Hub, Rabu (17/1/2018).

Alipudin mengatakan, sinergi menggunakan aplikasi antara pihak terkait seperti Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta dan rumah sakit diperlukan untuk memudahkan pemberian layanan kesehatan kepada warga DKI Jakarta.

Baca juga : Tanggapi Aduan Warga, Sandiaga Janji Tingkatkan Layanan Kesehatan di Jakarta

"Selain itu, perlu juga adanya perubahan pola penanganan dengan lebih mengedepankan preventif ketimbang langsung pengobatan. Sekarang ini, paradigmanya makin banyak yang berobat makin bagus. Padahal, semestinya, makin sedikit yang berobat makin bagus," kata Alipudin.

Alipudin juga menyinggung program Dinkes DKI Jakarta, yakni Ketuk Pintu Layani dengan Hati yang menurut dia bisa jadi program kesehatan ampuh menjangkau masyarakat di berbagai penjuru Ibu Kota.

Baca juga : Layanan Kesehatan Gratis ?Ketuk Pintu Layani Dengan Hati?

"Setahu saya ada hampir lima ribu dokter yang masuk dalam program Ketuk Pintu Layani dengan Hati dan itu harusnya bisa diintegrasikan dengan baik agar memberikan layanan kesehatan yang prima untuk warga DKI Jakarta," ujar dia.

Kompas TV Kemenkes menyatakan Rumah Sakit Mitra Keluarga Jakarta Barat, telah lalai dalam penanganan bayi Debora.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

15 Pasien DBD Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

15 Pasien DBD Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Bantu Buang Mayat, Adik Pembunuh Wanita Dalam Koper Juga Jadi Tersangka

Bantu Buang Mayat, Adik Pembunuh Wanita Dalam Koper Juga Jadi Tersangka

Megapolitan
Banjir Berbulan-bulan di Permukiman Depok, Pemkot Bakal Keruk Sampah yang Tersumbat

Banjir Berbulan-bulan di Permukiman Depok, Pemkot Bakal Keruk Sampah yang Tersumbat

Megapolitan
Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper Terungkap, Korban Ternyata Minta Dinikahi

Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper Terungkap, Korban Ternyata Minta Dinikahi

Megapolitan
Tak Cuma di Medsos, DJ East Blake Juga Sebar Video Mesum Mantan Kekasih ke Teman dan Keluarganya

Tak Cuma di Medsos, DJ East Blake Juga Sebar Video Mesum Mantan Kekasih ke Teman dan Keluarganya

Megapolitan
Heru Budi Usul Bangun 'Jogging Track' di RTH Tubagus Angke yang Diduga Jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Usul Bangun "Jogging Track" di RTH Tubagus Angke yang Diduga Jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Ketika Ketua RW di Kalideres Dituduh Gelapkan Dana Kebersihan lalu Dinonaktifkan Pihak Kelurahan...

Ketika Ketua RW di Kalideres Dituduh Gelapkan Dana Kebersihan lalu Dinonaktifkan Pihak Kelurahan...

Megapolitan
6 Anggota Polres Metro Jaksel Dipecat, Sebagian karena Jadi Pengedar dan Pengguna Narkoba

6 Anggota Polres Metro Jaksel Dipecat, Sebagian karena Jadi Pengedar dan Pengguna Narkoba

Megapolitan
Dua Maling Gasar Motor di Tanjung Priok, Polisi Bergerak meski Korban Enggan Lapor

Dua Maling Gasar Motor di Tanjung Priok, Polisi Bergerak meski Korban Enggan Lapor

Megapolitan
Hal-hal yang Belum Terungkap di Kasus Brigadir RAT: Motif hingga Sosok Pengusaha yang Dikawal

Hal-hal yang Belum Terungkap di Kasus Brigadir RAT: Motif hingga Sosok Pengusaha yang Dikawal

Megapolitan
Rute Transjakarta 8N Kebayoran - Petamburan via Asia Afrika

Rute Transjakarta 8N Kebayoran - Petamburan via Asia Afrika

Megapolitan
Ahok Beberkan Solusi Penanganan Macet Jakarta, Berharap Direalisasikan Gubernur DKI

Ahok Beberkan Solusi Penanganan Macet Jakarta, Berharap Direalisasikan Gubernur DKI

Megapolitan
DJ East Blake Terancam 12 Tahun Penjara akibat Sebar Foto dan Video Mesum Mantan Kekasih

DJ East Blake Terancam 12 Tahun Penjara akibat Sebar Foto dan Video Mesum Mantan Kekasih

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Pertimbangkan Usul DPRD DKI soal Sekolah Gratis Negeri dan Swasta

Pemprov DKI Jakarta Pertimbangkan Usul DPRD DKI soal Sekolah Gratis Negeri dan Swasta

Megapolitan
Komisi E DPRD DKI Desak Pemprov Wujudkan Sekolah Gratis Negeri dan Swasta, dari TK sampai SMA

Komisi E DPRD DKI Desak Pemprov Wujudkan Sekolah Gratis Negeri dan Swasta, dari TK sampai SMA

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com