Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

10 Persen Perusahaan Belum Daftarkan Tenaga Kerjanya ke BPJS Ketenagakerjaan

Kompas.com - 23/01/2018, 19:22 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Kantor Cabang BPJS Ketenagakerjaan Salemba Amdaustri Putratura mengimbau semua perusahaan yang mengerjakan proyek konstruksi mendaftarkan tenaga kerja mereka ke BPJS Ketenagakerjaan. BPJS diperlukan sebagai jaminan apabila tenaga kerja mengalami kecelakaan kerja.

Amdaustri mengimbau hal tersebut karena berkaca dari robohnya konstruksi light rail transit (LRT) di Kayu Putih, Pulogadung, Jakarta Timur, yang menyebabkan lima pekerja terluka.

"Berdasarkan pengalaman ini, kami berharap proyek-proyek lain yang belum mendaftarkan karyawan atau tenaga kerjanya, segeralah mendaftarkan karena pentingnya perlindungan BPJS Ketenagakerjaan kepada tenaga kerja," ujar Amdaustri di gedung DPRD DKI Jakarta, Selasa (23/1/2018).

Menurut Amdaustri, ada sekitar 10 persen perusahaan yang mengerjakan proyek konstruksi yang belum mendaftarkan tenaga kerja mereka. BPJS Ketenagakerjaan bersama Dinas Tenaga Kerja DKI Jakarta, melalui tim unit reaksi cepat (URC), terus menyisir proyek-proyek di Jakarta untuk mengetahui perusahaan mana yang belum mendaftarkan tenaga kerja mereka ke BPJS Ketenagakerjaan.

Baca juga: Biaya Perawatan Korban Robohnya Konstruksi LRT Ditanggung BPJS

"Baik BUMN, BUMD, maupun swasta, mungkin yang sudah terdaftar itu 90 persen. 10 persen ini yang kami yakini masih belum terdaftar," kata Amdaustri.

Ia menjelaskan, perusahaan-perusahaan yang mengerjakan proyek yang menggunakan APBN dan APBD biasanya lebih patuh mendaftarkan tenaga kerjanya ke BPJS Ketenagakerjaan. Sementara itu, masih ada proyek swasta yang karyawannya belum didaftarkan BPJS Ketenagakerjaan.

Baca juga: DPRD DKI Minta Hasil Investigasi Robohnya Box Girder LRT Dalam 2 Pekan

"Inilah imbauan kami kepada seluruh perusahaan sektoral yang mendapat proyek segeralah mendaftarkan agar tenaga kerjanya terlindungi, patuh kepada undang-undang, nyaman bekerja, tenang bekerja," ujarnya.

Kompas TV Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat berjanji akan mengevaluasi sejumlah kasus kecelakaan kerja dalam proyek pembangunan infrastruktur pemerintah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

Megapolitan
Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Megapolitan
Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Megapolitan
Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Megapolitan
Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Megapolitan
Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Megapolitan
Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Megapolitan
Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Megapolitan
Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Megapolitan
Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Megapolitan
Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Megapolitan
Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com