Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Ada Kesepakatan, Angkot Tanah Abang Tetap Melintas di Jalur Lama

Kompas.com - 25/01/2018, 19:47 WIB
David Oliver Purba

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Andri Yansyah mengatakan, perwakilan sopir angkot yang biasa melayani trayek Tanah Abang, Jakarta Pusat, masih belum memutuskan untuk menerima tawaran yang diberikan Dishub DKI terkait modifikasi rute di Tanah Abang.

Tawaran tersebut yaitu memberlakukan nomor polisi ganjil genap bagi angkot yang melintas di kolong flyover dan di atas flyover Tanah Abang. Pada hari-hari tertentu misalnya, angkot dengan plat ganjil atau genap boleh melintas di flyover dan pada hari-hari tertentu tidak boleh.

Tawaran itu disampaikan saat pertemuan antara Andri dan perwakilan sopir angkot Tanah Abang, Selasa (23/1/2018).

Perwakilan sopir angkot minta agar selain bisa melewati kolong flyover di Jalan Jatibaru Bengkel, angkot juga bisa melintas di flyover yang selama ini bukan trayek mereka.

Andri kemudian menawarkan opsi ganjil genap untuk membedakan angkot yang melalui kolong flyover dan melintasi flyover.

"Kalau yang ganjil genap mereka enggak bisa putuskan karena enggak ada kesepakatan diantara mereka sendiri," kata Andri saat dihubungi Kompas.com, Kamis (25/1/2018).

Baca juga : Kadishub DKI Rayu Sopir Angkot Tanah Abang Ikut OK Otrip

Terkait tawaran untuk mengikuti OK-Otrip, Andri mengatakan para sopir angkot mau untuk bergabung dengan OK-Otrip. Namun, pihaknya masih harus melakukan komunikasi dengan pihak operator guna menentukan pembayaran rupiah per kilometer.

Andri mengatakan saat ini tetap akan menggunakan aturan yang lama. Para sopir angkot tetap menggunakan rute lama dengan memutar ke arah Blok G. Namun, petugas Dishub tidak akan melakukan penilangan bila angkot melintas melakui kolong flyover di Jalan Jatibaru Bengkel.

"Kalau OK-Otrip mereka sangat mau sekali. Cuma kan kami harus nego dulu sama operatornya. Kalau sopir mah pingin banget," ujar Andri.

"Jadi pakai kebijakan awal saja yang sudah berjalan. Sekarang enggak ada penilangan kecuali kalau enggak ada surat-surat dan tidak ada KIR," ujar Andri.

Sopir angkot Tanah Abang melakukan aksi di depan Balai Kota, Jakarta Pusat, Senin lalu. Mereka menuntut agar Pemprov DKI membuka kembali Jalan Jatibaru Raya yang kini ditutup untuk mengakomodasi para pedagang kaki lima.

Sopir angkot menyatakan, pendapatan mereka turun hingga 50 persen karena penutupan jalan dan pengoperasian bus transjakarta di Tanah Abang.

Baca juga : Sandiaga: Pendapatan Sopir Angkot Tanah Abang Berkurang 50 Persen, Basis Datanya Apa?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Kantongi Identitas Preman Perusak Gerobak Bubur Pakai Celurit di Jatinegara

Polisi Kantongi Identitas Preman Perusak Gerobak Bubur Pakai Celurit di Jatinegara

Megapolitan
Preman Penghancur Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Preman Penghancur Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Megapolitan
Jambret Beraksi di Depan JIS, Salah Satu Pelaku Diduga Wanita

Jambret Beraksi di Depan JIS, Salah Satu Pelaku Diduga Wanita

Megapolitan
Kondisi Terkini TKP Brigadir RAT Bunuh Diri: Sepi dan Dijaga Polisi

Kondisi Terkini TKP Brigadir RAT Bunuh Diri: Sepi dan Dijaga Polisi

Megapolitan
Wanita Jatuh ke Celah Peron dan Gerbong KRL di Stasiun Manggarai

Wanita Jatuh ke Celah Peron dan Gerbong KRL di Stasiun Manggarai

Megapolitan
Tepergok Curi Motor di Kelapa Gading, Pelaku Tembaki Sekuriti dengan Airsoft Gun

Tepergok Curi Motor di Kelapa Gading, Pelaku Tembaki Sekuriti dengan Airsoft Gun

Megapolitan
Kompolnas Tetap Dorong Brigadir RAT Diotopsi: Untuk Memperjelas Penyebab Kematian

Kompolnas Tetap Dorong Brigadir RAT Diotopsi: Untuk Memperjelas Penyebab Kematian

Megapolitan
Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Megapolitan
Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Megapolitan
Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Megapolitan
Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Megapolitan
Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com