Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Warga Cawang Arus soal Banjir Besar Lagi Setelah 5 Tahun

Kompas.com - 06/02/2018, 20:28 WIB
Stanly Ravel,
Ana Shofiana Syatiri

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Warga terdampak banjir luapan Ciliwung di jalan Arus, Cawang, Jakarta Timur, siang tadi di kunjungi Gubernur DKI Anies Baswedan, Selasa (6/2/2018).

Kepada orang nomor satu di Jakarta tersebut, warga bercerita bahwa ini merupakan pertama kalinya banjir besar lagi setelah lima tahun lalu.

Beberapa warga yang berbincang dengan Kompas.com di lokasi juga mengatakan hal senada. Seperti Eka, warga RT 011 RW 02 yang mengungsi di gedung bekas Suara Pembaruan.

"Kalau banjir besar baru kali ini dari lima tahun lalu, tapi kalau yang tahunan paling hanya sampai sebetis aja," ucap Eka di jalan Arus kepada Kompas.com, Selasa (6/2/2018).

Baca juga : Anies Senyum Dengar Warga Cawang Arus Curhat Terakhir Banjir 5 Tahun Lalu

Eka mengatakan, memang untuk permukiman yang di bantaran Sungai Ciliwung masih sering terkena dampak banjir tahunan. Lantaran hal tersebut, rata-rata rumah warga dibangun dua lantai untuk mengamankan perabotan elektronik.

"Paling tidak sekarang sudah tidak kaya dululah, mudah-mudahan enggak ada susulan lagi (banjir), kasihan cucu enggak bisa sekolah," kata Eka.

Eka menjelaskan bahwa sebenarnya beberapa RT yang ada di bantaran Ciliwung sudah siap pindah karena adanya normalisasi Ciliwung. Namun, karena belum adanya realisasi ganti rugi maka sampai saat ini masih banyak yang tinggal.

Gubernur DKI dan Wali Kota Jakarta Timur, tinjau banjir di Jalan Arus, Selasa (6/2/2018)Stanly Ravel Gubernur DKI dan Wali Kota Jakarta Timur, tinjau banjir di Jalan Arus, Selasa (6/2/2018)
"Iya ada normalisasi tapi belum tau kapan ganti ruginya. Tahun lalu dengar kabar katanya tahun ini, cuma enggak tau juga gimana," ucap Eka.

Baca juga : Banjir 1,5 Meter, Warga Jalan Arus Dievakuasi dalam Gelap

Selain Eka, Samsuri juga mengatakan hal senada. Menurut dia, ini merupakan banjir terparah setelah lima tahun lalu.

"Posisi rumah saya ini lebih ke atas, biasanya banjir cuma di bawah, di rumah-rumah yang dekat Sungai dan seberang Carrefour," ucap Samsuri warga RT 10 RW 02 Jalan Arus.

Samsuri menceritakan, saat Senin (5/2/2018) pagi, air baru sampai jalan di depan rumhanya dengan ketinggian 15 cm. Namun, setelah magrib, air mulai naik hingga menutup teras rumah dengan ketinggian lebih dari 60 cm.

"Kalau di rumah saya saja sudah segitu, bagaimana yang di bawah. Bisa tinggal atapnya saja kan," ucap Samsuri.

Sebelumnya, Yok Sofyan selaku ketua RT 10 RW 02, juga menuturkan bahwa warga jalan Arus khususnya yang di bantaran Ciliwung sudah biasa dengan banjir, namun tidak sampai yang besar seperti saat ini.

Baca juga : Banjir, Warga Jalan Arus Bertahan di Lantai Dua Bangunan

"Biasa banjir cetek aja, makanya saat siang diberitahukan mereka enggak mau langsung dievakuasi, malah pilih tinggal di lantai atas rumahnya. Baru saat malam naik mereka minta tolong dijemput petugas," ucap Yok.

Kompas TV Anies menyatakan saat ini suplai bantuan berupa dapur umum, pakaian, dan obat-obatan kepada para korban banjir tercukupi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com