Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Rawajati Cuci Pakaian yang Kebanjiran Pakai Air Sumur Keruh

Kompas.com - 07/02/2018, 15:31 WIB
Nursita Sari,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Warga RW 007 Kelurahan Rawajati, Pancoran, Jakarta Selatan, mulai mencuci pakaian mereka Rabu (7/2/2018) yang kotor karena banjir luapan Sungai Ciliwung sejak Senin (5/2/2018). Mereka mencuci di teras rumah yang sudah dibersihkan.

Seorang warga, Yeyen (47), menyampaikan bahwa mereka mencuci menggunakan air sumur yang keruh karena tidak ada air bersih.

Sebelum mencuci, warga mengambil langsung air dari sumur menggunakan ember. "Airnya air sumur, diambil sendiri tadi, tuh keruh (airnya)," ujar Yeyen.

Baca juga : Ciliwung Meluap, Puluhan Rumah di Kemirimuka Depok Terendam Banjir

Sejak banjir dua hari lalu, listrik di lingkungan RW 007 dipadamkan dan belum dinyalakan kembali. Oleh karena itu, warga tidak memiliki pasokan air bersih.

Menurut Yeyen, pakaian yang dicucinya adalah sisa-sisa pakaian yang tak hanyut terbawa arus air.

Dia bercerita, pakaian-pakaian keluarganya sudah dimasukkan ke dalam karung sebelum banjir kiriman tiba.

Dia kemudian menyimpan pakaian itu di lantai dua karena tak menduga ketinggian air mencapai lantai dua. 

Nyatanya, ketinggian air banjir mencapai lantai dua rumah sehingga pakaian mereka basah terkena banjir. Hal yang sama disampaikan warga lainnya, Atin (46).

"Ceritanya ditaruh di (lantai) atas, eh nyebur (kebanjiran) juga. Malah punya saya sekarung hanyut," kata dia.

Atin mulanya ingin membuang pakaian yang kebanjiran. Namun, Atin mengurungkan niatnya karena pakaian itu masih bisa dipakai.

"Tadinya pengin dibuang, tetapi sayang. Sampai cokelat dah bajunya," ujar Atin sambil menyikat pakaiannya.

Setelah mencuci, warga menjemur pakaian itu dengan menggantungnya di depan rumah.

Baca juga : DKI Minta Korban Banjir Kembali ke Lokasi Pengungsian dan Tak Minta Sumbangan

Ketua RW 007 Kelurahan Rawajati, Sari Budi Handayani, mengatakan bahwa mereka memang kekurangan air bersih sejak PLN memadamkan listrik karena banjir.

Dia mengaku sudah meminta bantuan agar pemerintah memasok air bersih untuk warga.

"Kami kekurangan air bersih karena listrik padam. Belum ada bantuan air bersih. Kami sudah ajuin ke kecamatan, mudah-mudahan hari ini datang air bersihnya," kata Sari.

Kompas TV Cuaca buruk diprediksi akan terjadi hingga sepekan.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Walkot Depok Terbitkan Aturan Soal 'Study Tour', Minta Kegiatan Dilaksanakan di Dalam Kota

Walkot Depok Terbitkan Aturan Soal "Study Tour", Minta Kegiatan Dilaksanakan di Dalam Kota

Megapolitan
Rumahnya Digusur Imbas Normalisasi Kali Ciliwung, Warga: Kita Ikut Aturan Pemerintah Saja

Rumahnya Digusur Imbas Normalisasi Kali Ciliwung, Warga: Kita Ikut Aturan Pemerintah Saja

Megapolitan
KPU Kota Bogor Lantik 30 Anggota PPK untuk Kawal Pilkada 2024

KPU Kota Bogor Lantik 30 Anggota PPK untuk Kawal Pilkada 2024

Megapolitan
Mau Bikin 'Pulau Sampah', Heru Budi: Sampah Sudah Enggak Bisa Dikelola di Lahan Daratan

Mau Bikin "Pulau Sampah", Heru Budi: Sampah Sudah Enggak Bisa Dikelola di Lahan Daratan

Megapolitan
Polri Gerebek Gudang Penyelundupan 91.246 Benih Bening Lobster di Bogor

Polri Gerebek Gudang Penyelundupan 91.246 Benih Bening Lobster di Bogor

Megapolitan
Walkot Jaksel: Warga Rawajati yang Terdampak Normalisasi Ciliwung Tidak Ada yang Protes

Walkot Jaksel: Warga Rawajati yang Terdampak Normalisasi Ciliwung Tidak Ada yang Protes

Megapolitan
4 Pelaku Sudah Ditangkap, Mobil Curian di Tajur Bogor Belum Ditemukan

4 Pelaku Sudah Ditangkap, Mobil Curian di Tajur Bogor Belum Ditemukan

Megapolitan
Ketua DTKJ Daftar Cawalkot Tangerang, Janjikan Integrasi Bus Tayo dengan KRL dan Transjakarta

Ketua DTKJ Daftar Cawalkot Tangerang, Janjikan Integrasi Bus Tayo dengan KRL dan Transjakarta

Megapolitan
Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Diserang Begal dengan Diterima Jadi Polisi

Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Diserang Begal dengan Diterima Jadi Polisi

Megapolitan
Polisi Pastikan Hanya 4 Pelaku Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Polisi Pastikan Hanya 4 Pelaku Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Megapolitan
Tangisan Ibu Vina Cirebon Saat Bertemu Hotman Paris, Berharap Kasus Pembunuhan Sang Anak Terang Benderang

Tangisan Ibu Vina Cirebon Saat Bertemu Hotman Paris, Berharap Kasus Pembunuhan Sang Anak Terang Benderang

Megapolitan
Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Korban Sempat Bersetubuh Sebelum Ditinggal Kekasihnya

Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Korban Sempat Bersetubuh Sebelum Ditinggal Kekasihnya

Megapolitan
Dishub Tertibkan 127 Jukir Liar di 66 Lokasi di Jakarta

Dishub Tertibkan 127 Jukir Liar di 66 Lokasi di Jakarta

Megapolitan
4 Pencuri Mobil di Bogor Ditangkap, Salah Satunya Residivis

4 Pencuri Mobil di Bogor Ditangkap, Salah Satunya Residivis

Megapolitan
Hati-hati Beli Mobil Bekas, Ada yang Dipasang GPS dan Digandakan Kuncinya oleh Penjual untuk Dicuri

Hati-hati Beli Mobil Bekas, Ada yang Dipasang GPS dan Digandakan Kuncinya oleh Penjual untuk Dicuri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com