Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Sudaryati yang Dipanggil "Ibuku" oleh Gubernur Anies...

Kompas.com - 08/02/2018, 06:12 WIB
Stanly Ravel,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com  Kunjungan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan ke Jalan Tanjung Lengkong, Bidara Cina, jakarta Timur pada Rabu (7/2/2018) siang membuat Sudaryati senang. Sudaryati merupakan seorang warga RT 015 RW 007, Jalan Lengkong, Bidara Cina yang terkena dampak banjir luapan Sungai Ciliwung. 

Perempuan berusia 65 tahun ini mengaku sudah mengenal orang nomor satu di DKI tersebut sejak lama.

"Sudah lama kenal Pak Anies. Dia (Anies) kalau ketemu atau panggil saya selalu bilang, 'ibuku, ibuku, ibuku'," ujar Sudaryati kepada Kompas.com, Rabu (7/2/2018).

Baca juga: Sampah Perabotan Bekas Banjir Penuhi Jalan di Bidara Cina

Meski sudah lama mengenal Anies, Sudaryati nampak gembira ketika mengetahui sang gubernur datang ke lingkungan tempat tinggalnya. Ia mengatakan, Anies kaget melihat dirinya berada di kerumunan warga. 

"Saya dapat kabar Pak Gubernur mau datang ke sini, saya langsung jalan keluar nyamperin dia. Pas dia (Anies) lihat saya ada di kerumunan warga, dia kaget dan bilang 'loh kok ibuku ada di sini? Ibuku lagi apa,' sambil peluk saya," katanya seraya tersenyum.

Menurutnya, Anies tak menyangka Sudaryati merupakan korban banjir. Padahal, Sudaryati sudah tinggal selama 40 tahun di Bidara Cina bersama dua anak perempuan dan cucu-cucunya.

Baca juga: Anies Sebut Warga Bidara Cina Setuju Dinormalisasi

"Dia (Anies) enggak tahu saya warga sini, makanya dia kaget. Selama ini, dia enggak pernah datang berkunjung, paling hanya ajudannya saja yang datang. Dia lebih sering telepon untuk tanya kabar dan meminta saya sesekali berkunjung ke kantornya," ujarnya.

Berawal dari kecopetan

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengunjungi RW 007 Kampung Melayu, Jakarta Timur yang terendam banjir, Selasa (6/2/2018) siang.KOMPAS.com/NIBRAS NADA NAILUFAR Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengunjungi RW 007 Kampung Melayu, Jakarta Timur yang terendam banjir, Selasa (6/2/2018) siang.
Sudaryati lalu mengenang pertemuan pertamanya dengan mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu. Ia mengaku bertemu Anies pertama kali saat masih menjabat rektor Universitas Paramadina. 

Saat itu, Sudaryati sedang perjalanan pulang setelah mengambil uang pensiunan almarhum suaminya di kawasan Senayan, Jakarta Selatan. Dia mengalami musibah.

Saat naik Metro Mini, Sudaryati dicopet. Dompet beserta uang dan dua ponsel miliknya raib dicopet.

Baca juga: Panik Selamatkan Diri dan Barang-barang, Warga Bidara Cina Lupa Amankan Motor dan Mobil

Karena panik dan bingung, Sudaryati turun dari Metro Mini dan tiba-tiba jatuh pingsan.

Posisinya saat itu, Sudaryati pingsan di depan mobil Anies yang kebetulan sedang melintas. 

"Dia (Anies) bersama sekretarisnya kalau tidak salah, turun dan menolong saya masuk ke dalam mobilnya. Saya benar-benar enggak kenal dia itu siapa waktu itu," kata Sudaryati.

Baca juga: Tembok Puskesmas Bidara Cina Ambrol Diterjang Banjir

"Pak Anies tanya kenapa, dan saya ceritakan, kalau saya habis kecopetan. Melihat saya yang panik, lalu dia bilang "Ibuku, ibuku, ibuku enggak usah panik, tenang saya bantu, akan saya ganti semua barang ibu yang hilang', begitu kata dia," ujar Sudaryati menirukan ucapan Anies.

Anies kemudian memberikan sejumlah uang dan meminta sekretarisnya membelikan sebuah ponsel. Selain itu, Anies juga menemani Sudaryati mengurus barang-barangnya yang hilang, dari KTP sampai kartu ATM.

Sejak saat itu, Sudaryati mengaku sering berkomunikasi dengan Anies. Ia mengaku kerap mendapat bantuan dari Anies, bahkan sesekali dirinya sering membawakan makanan untuk Anies.

Baca juga: Ciliwung Meluap, Kambing Pun Ikut Mengungsi di Bidara Cina

"Sudah seperti anak sama Ibu saja kalau ketemu pak Anies, dia juga ramah, dan suka membantu saya. Kadang-kadang dia minta saya datang ke kantor membawakan makanan, kebetulan saya sehari-hari jualan gudeg di lingkungan sini (Bidara Cina)," katanya yang terus tersenyum.

Kompas TV Banjir sudah tiga hari menggenangi permukiman warga Kampung Arus, Jakarta Timur.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kompolnas Tetap Dorong Brigadir RAT Diotopsi: Untuk Memperjelas Penyebab Kematian

Kompolnas Tetap Dorong Brigadir RAT Diotopsi: Untuk Memperjelas Penyebab Kematian

Megapolitan
Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Megapolitan
Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Megapolitan
Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Megapolitan
Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Megapolitan
Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com