Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kegundahan Warga Rawajati, Kebanjiran, Listrik Padam, dan Kekurangan Air Bersih

Kompas.com - 08/02/2018, 07:32 WIB
Nursita Sari,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com  Listrik di sejumlah wilayah Jakarta yang terdampak banjir luapan sungai Ciliwung, sejak Senin (5/2/2018), dipadamkan. Hingga Rabu (7/2/2018) kemarin, ada beberapa wilayah yang listriknya masih padam.

Salah satunya di RW 007 Kelurahan Rawajati, Pancoran, Jakarta Selatan.

Pemadaman listrik dan banjir yang pasang surut membuat kebanyakan warga di sana tetap mengungsi.

Sampai kemarin, sekitar 250 kepala keluarga (KK) di RW 007 masih mengungsi, dari pengungsi awal 388 KK.

Baca juga: Warga Rawajati Cuci Pakaian yang Kebanjiran Pakai Air Sumur Keruh

"Sekarang ini sebagian (warga) masih mengungsi karena lantai dua rumah mereka juga belum bisa ditempati. Enggak ada air bersih, listrik padam, apalagi tadi pagi naik lagi airnya," kata Ketua RW 007 Kelurahan Rawajati, Sari Budi Handayani.

Kekurangan air bersih

Warga RT 003, RW 007, Kelurahan Rawajati, Pancoran, Jakarta Selatan, mengungsi di Puskesmas Rawajati II, Jalan Bina Warga, Rabu (7/2/2018). KOMPAS.com/NURSITA SARI Warga RT 003, RW 007, Kelurahan Rawajati, Pancoran, Jakarta Selatan, mengungsi di Puskesmas Rawajati II, Jalan Bina Warga, Rabu (7/2/2018).
Pemadaman listrik selama banjir juga menyebabkan warga kekurangan pasokan air bersih. Akibatnya, mereka membersihkan endapan lumpur sisa banjir di lantai rumah dan perabotan menggunakan air sisa banjir.

Selain itu, tidak adanya air bersih juga membuat warga terpaksa mencuci pakaian menggunakan air sumur yang keruh.

Sebelum mencuci, warga mengambil langsung air dari sumur menggunakan ember.

Baca juga: Listrik Padam Selama Banjir, Warga Rawajati Pilih Mengungsi

"Airnya air sumur, diambil sendiri tadi, tuh keruh (airnya)," ujar seorang warga, Yeyen (47).

Menurut Yeyen, pakaian yang dicucinya adalah sisa-sisa pakaian yang tak hanyut terbawa arus air.

Warga lainnya, Atin (46), juga mencuci pakaian menggunakan air sumur. Dia mulanya ingin membuang pakaian yang kebanjiran.

Baca juga: Banjir di Rawajati Pasang Surut, Warga Bertahan di Pengungsian

Warga Kelurahan Rawajati, Jakarta Selatan, memancing ikan di Sungai Ciliwung, Selasa (6/2/2018). Mereka memancing setelah air sungai, yang sempat meluap dan menyebabkan banjir di permukiman warga, telah surut.KOMPAS.com/NURSITA SARI Warga Kelurahan Rawajati, Jakarta Selatan, memancing ikan di Sungai Ciliwung, Selasa (6/2/2018). Mereka memancing setelah air sungai, yang sempat meluap dan menyebabkan banjir di permukiman warga, telah surut.
Namun, Atin mengurungkan niatnya karena pakaian itu masih bisa dipakai.

"Tadinya pengin dibuang, tetapi sayang. Sampai cokelat dah bajunya," ujar Atin sambil menyikat pakaiannya.

Setelah mencuci, warga menjemur pakaian itu dengan menggantungnya di depan rumah.

Baca juga: Banjir Usai, Warga Rawajati Memancing Ikan di Sungai Ciliwung

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

Tak Sadar Jarinya Digigit Sampai Putus, Satpam Gereja: Ada yang Bilang 'Itu Jarinya Buntung'

Tak Sadar Jarinya Digigit Sampai Putus, Satpam Gereja: Ada yang Bilang 'Itu Jarinya Buntung'

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Jadi Tersangka, Dijerat Pasal Pembunuhan dan Curas

Pembunuh Wanita Dalam Koper Jadi Tersangka, Dijerat Pasal Pembunuhan dan Curas

Megapolitan
Korban Duga Pelaku yang Gigit Jarinya hingga Putus di Bawah Pengaruh Alkohol

Korban Duga Pelaku yang Gigit Jarinya hingga Putus di Bawah Pengaruh Alkohol

Megapolitan
Geng Motor Nekat Masuk 'Kandang Tentara' di Halim, Kena Gebuk Provost Lalu Diringkus Polisi

Geng Motor Nekat Masuk 'Kandang Tentara' di Halim, Kena Gebuk Provost Lalu Diringkus Polisi

Megapolitan
Banyak Kondom Bekas Berserak, Satpol PP Jaga RTH Tubagus Angke

Banyak Kondom Bekas Berserak, Satpol PP Jaga RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Bukan Rebutan Lahan Parkir, Ini Penyebab Pria di Pondok Aren Gigit Jari Satpam Gereja hingga Putus

Bukan Rebutan Lahan Parkir, Ini Penyebab Pria di Pondok Aren Gigit Jari Satpam Gereja hingga Putus

Megapolitan
PN Jakbar Tunda Sidang Kasus Narkotika Ammar Zoni

PN Jakbar Tunda Sidang Kasus Narkotika Ammar Zoni

Megapolitan
Pelaku dan Korban Pembunuhan Wanita Dalam Koper Kerja di Perusahaan yang Sama

Pelaku dan Korban Pembunuhan Wanita Dalam Koper Kerja di Perusahaan yang Sama

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Curi Uang Rp 43 Juta Milik Perusahaan Tempat Korban Kerja

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Curi Uang Rp 43 Juta Milik Perusahaan Tempat Korban Kerja

Megapolitan
Pengemis yang Videonya Viral karena Paksa Orang Sedekah Berkali-kali Minta Dipulangkan dari RSJ Bogor

Pengemis yang Videonya Viral karena Paksa Orang Sedekah Berkali-kali Minta Dipulangkan dari RSJ Bogor

Megapolitan
Mengaku Kerja di Minimarket, Pemuda Curi Uang Rp 43 Juta dari Brankas Toko

Mengaku Kerja di Minimarket, Pemuda Curi Uang Rp 43 Juta dari Brankas Toko

Megapolitan
Kronologi Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus, Kesal Teman Korban Ikut Memarkirkan Kendaraan

Kronologi Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus, Kesal Teman Korban Ikut Memarkirkan Kendaraan

Megapolitan
Syarat Maju Pilkada DKI Jalur Independen: KTP dan Pernyataan Dukungan Warga

Syarat Maju Pilkada DKI Jalur Independen: KTP dan Pernyataan Dukungan Warga

Megapolitan
17 Kambing Milik Warga Depok Dicuri, Hanya Sisakan Jeroan di Kandang

17 Kambing Milik Warga Depok Dicuri, Hanya Sisakan Jeroan di Kandang

Megapolitan
Pintu Rumah Tak Dikunci, Motor Warga di Sunter Dicuri Maling

Pintu Rumah Tak Dikunci, Motor Warga di Sunter Dicuri Maling

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com