JAKARTA, KOMPAS.com — Komunitas pekerja bersepeda Rocketers meminta Pemprov DKI tidak memindahkan monumen sepeda yang dikenal ghost bike, di Jalan Jenderal Gatot Subroto, Jakarta Selatan.
Adapun mereka memasang monumen itu untuk mengenang pesepeda Raden Sandy Syafiek tewas tertabrak mobil, Sabtu (10/2/2018).
"Kami mohon agar monumen ini, karena sifatnya tidak permanen, dapat dijaga dalam waktu tertentu sebelum dipindahkan atau digantikan dengan monumen yang lebih baik," kata Juru Bicara Rocketers Chaidir Akbar, Selasa (13/2/2018).
Baca juga: Dari Kasus Produser RTV, Sandiaga Minta Kendaraan Besar Hargai yang Lebih Kecil
Akbar menjelaskan gerakan ghost bike merupakan peringatan kepada sesama pengguna jalan untuk lebih berhati-hati dan saling menghargai di jalanan.
Gerakan serupa sebelumnya dilakukan di Jalan Jenderal Sudirman pada 14 Agustus 2016, ketika pesepeda Hendra Saputra (64) ditabrak pengendara mobil yang mabuk.
Monumen ghost bike itu berupa kerangka sepeda yang dicat putih lengkap dengan karangan bunga dan dipasang di depan gedung LIPI.
Baca juga: Kayuhan Terakhir Produser RTV Sandy Syafiek...
Di depan dan belakangnya tertulis sebuah pesan:
"Tempat kejadian kecelakaan pesepeda atas nama "Raden Sandy Syafiek" akibat tertabrak mobil pada Sabtu 10 Februari 2018. Semoga almarhum mendapatkan tempat terbaik di sisiNya dan tidak terulang pada pesepeda yang lain. Amin."
#savepesepeda #Rocketers_id #Sharetheroad.
Baca juga: Polisi Sebut Penabrak Produser RTV Sudah Jalani SOP yang Benar
Raden Sandy Syafiek meninggal setelah ditabrak MJ menggunakan mobil Dodge Journey pada Sabtu (10/2/2018) pagi.
MJ kini sudah ditetapkan tersangka setelah menyerahkan diri pada Sabtu siang.