Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Daging hingga Ikan Beku Dijual Murah di RPTRA, Berapa Harganya?

Kompas.com - 14/02/2018, 09:16 WIB
Nursita Sari,
Dian Maharani

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pada Februari ini, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menggelar program pangan murah di ruang publik terpadu ramah anak (RPTRA). Ada enam komoditas pangan yang dijual murah karena disubsidi Pemprov DKI.

Dari enam komoditas tersebut, ada dua yang baru mulai disubsidi pada tahun ini, yakni ikan kembung beku dan susu ultra high temperature (UHT).

Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengatakan, subsidi susu dan ikan diberikan untuk meningkatkan asupan protein di kalangan masyarakat menengah ke bawah.

"Kami ingin mengingatkan masyarakat, khususnya yang kemarin belum sempat tersosialisasikan, program pangan murah Februari ini sudah ditambah dengan susu dan ikan," kata Sandiaga, Rabu (7/2/2018).

Baca juga : Sandi: Daging Murah Harus Berkualitas Baik, Nanti Kami Cek Pemasoknya

Lalu, berapa harga pangan murah itu?

Kepala Suku Dinas KPKP Jakarta Selatan Wachyuni mengatakan, 24 kemasan susu UHT (masing-masing berisi 200 mililiter) dijual Rp 30.000 dari harga pasar Rp 70.000. Artinya, Pemprov DKI memberikan subsidi Rp 40.000 untuk setiap penjualan 24 kemasan susu UHT.

Sementara itu, ikan kembung beku dijual Rp 13.000 per kilogram dari harga pasar Rp 38.000. Subsidi Pemprov DKI sebesar Rp 25.000 untuk per kilogram ikan kembung beku.

Selain susu dan ikan kembung, ada empat komoditas lain yang juga dijual dalam program pangan murah. Penjualan keempat komoditas itu sudah disubsidi sejak tahun-tahun sebelumnya.

Baca juga : Sesuai Instruksi Anies-Sandi, Ikan Beku dan Susu Murah Dijual di RPTRA

"Beras Rp 30.000 per 5 kilogram, daging sapi Rp 35.000 per kilogram, daging ayam Rp 8.000 per kilogram, telur ayam Rp 10.000 per kilogram," kata Wachyuni, Selasa (13/2/2018).

Subsidi yang diberikan Pemprov DKI yakni Rp 32.500 untuk 5 kilogram beras, Rp 50.000 untuk 1 kilogram daging sapi, Rp 25.000 untuk 1 kilogram daging ayam, dan Rp 15.000 untuk 1 kilogram telur ayam.

"Pola pembayarannya non-cash melalui kartu ATM Bank DKI," ujar Wachyuni.

Warga yang berhak

Tidak semua kalangan masyarakat bisa membeli komoditas dalam program pangan murah di RPTRA. Wachyuni menjelaskan, program ini diperuntukan bagi beberapa kategori warga Jakarta.

Yang pertama yakni pemegang Kartu Jakarta Pintar (KJP) dan Kartu Jakarta Lansia. Selain itu, program ini bisa dinikmati oleh pekerja harian lepas (PHL), petugas penanganan prasarana dan sarana umum (PPSU), dan penyedia jasa lainnya orang perorangan (PJLP) yang bergaji UMP.

Kemudian, program ini juga diperuntukan bagi warga penyandang disabilitas dan buruh ber-KTP DKI yang bergaji UMP.

Pemprov DKI Jakarta telah menganggarkan Rp 885 miliar dalam APBD DKI 2018 untuk subsidi enam produk pangan tersebut. Ada sekitar 700.000 warga yang direncanakan dapat membeli produk pangan bersubsidi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com