Sebab, kata dia, pembeli mainan cenderung lebih suka melihat langsung barang dagangan sehingga perlu datang ke toko.
"Orang yang beli mainan itu lebih suka beli langsung, biar bisa dipegang, dicoba. Kalau online kan returnya lama," kata dia.
Baca juga : Pasar Glodok Sepi Ditinggal Pembeli, Bangunan Tidak Terawat
Namun, ia memprediksi, cepat atau lambat toko online akan menggantikan toko konvensional. "Selama saya jualan, paling ramai itu sekitar tahun 2007-2010. Setelah itu perlahan mulai turun. Sekarang mungkin sudah turun 30 persen karena online," kata Heri yang telah berjualan di Pasar Gembrong selama belasan tahun itu.
Oleh karena itu, ia tak menutup kemungkinan apabila harus menutup tokonya dan beralih ke perdagangan online.
Bertahan
Kisah berbeda disampaikan Acun, pedagang pakaian di Pasar Glodok, Jakarta Barat. Ia mengaku membuka toko online demi menambal kerugian yang dialami toko fisiknya.
"Wah kalau enggak ikut online, habislah kita," kata Acun saat ditemui di tokonya, Sabtu (2/2/2018) silam.
Pendapatan Acun dari jual-beli online nantinya dapat digunakan untuk menambal kerugian tersebut.
"Sekarang begini, saya tiap bulan keluar hampir dua juta untuk biaya sewa dan biaya perawatan, sedangkan pasar ini sepinya seperti di kuburan. Mau tidak mau ya ikut online," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.