Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 15/02/2018, 05:58 WIB
Sherly Puspita,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Seperti apa kondisi ruang-ruang tahanan di rumah tahanan Mapolda Metro Jaya? 

Rabu (14/2/2018) siang kemarin Kompas.com berkesempatan melihat kondisi ruang-ruang tahanan itu. Petugas mengajak Kompas.com memasuki salah satu blok ruang tahanan wanita.

Tempatnya cukup luas, sekitar 3x6 meter. Itu belum termasuk kamar mandi yang berada di sisi paling ujung ruang tahanan. 

Ruangan itu dicat warna putih tulang. Pencahayaan ruangan cukup baik. Udaranya tidak pengap. Baunya harum karena para tahanan memasang pewangi ruangan otomatis. Kata mereka, pewangi itu pemberian keluarga saat berkunjung.

Dua buah kipas angin terpasang di dinding. Suhu di ruangan tidak membuat orang kegerahan.

Pertama kali memasuki ruang tahanan, hal pertama yang terlihat adalah sebuah undakan permanen berukuran cukup luas yang digunakan para tahanan untuk tidur. Di atasnya tersusun rapi sejumlah kasur lipat dengan kain penutup bermotif berbeda-beda.

"Kami tidak menyediakan kasur. Biasanya keluarga mereka membawakan alas tidur untuk mereka saat jam besuk," kata Direktur Tahanan dan Barang Bukti (Dir Tahti) Polda Metro Jaya, AKBP Barnabas S Imam yang turut mendampingi Kompas.com.

Ada enam orang dalam ruang tahanan yang dikunjungi itu. Masing-masing tahanan memiliki loker tanpa pintu untuk menyimpan baju dan perlengkapan lain. Loker tersebut terletak di sudut ruang tahanan, di seberang kamar mandi.

Di rutan ini barang-barang harus tersusun rapi jika para tahanan tak ingin kena sanksi. Kebersihan ruangan harus senantiasa terjaga.

Di dekat loker, ada sebuah meja yang dilapisi taplak plastik. Di atasnya tersusun rapi berbagai perabotan seperti piring, gelas, sendok, dan berbagai perlengkapan lainnya.

Pembagian makanan di ruang tahanan rutan Markas Kepolisian Daerah Metro Jaya, Jakarta, Rabu (14/2/2018). Kondisi rutan terbesar di Indonesia ini memiliki fasilitas yang cukup nyaman bagi para tahanan.KOMPAS.com / KRISTIANTO PURNOMO Pembagian makanan di ruang tahanan rutan Markas Kepolisian Daerah Metro Jaya, Jakarta, Rabu (14/2/2018). Kondisi rutan terbesar di Indonesia ini memiliki fasilitas yang cukup nyaman bagi para tahanan.
Di bawah meja ada sejumlah galon berisi air sebagai persediaan minum para tahanan.

Kamar mandi para tahanan cukup luas. Ada sebuah bak mandi, closet dan rak untuk menyimpan perlengkapan mandi. Cukup nyaman.

Ruang tahanan itu dilengkapi dengan televisi. Tahanan tentu tak akan jenuh berada di dalam rutan saat menunggu berkas perkaranya lengkap untuk kemudian mengikuti proses peradilan.

Barnabas menjelaskan, semua fasilitas yang manusiawi untuk para tahanan diberikan karena para tahanan belum dapat dinyatakan bersalah. Biasanya mereka berada di Rutan Polda Metro Jaya selama 120 hari.

"Kami memanusiakan tapi bukan berarti kami tidak memberikan efek jera. Ada batas-batasan juga yang kami terapkan. Seperti dilarang membawa ponsel, ada batasan jam kunjung dan aturan-aturan kedisiplinan lainnya," kata dia.

Menurut dia, kondisi semacam itu belum tentu ditemui para tahanan jika kasusnya telah dilimpahkan ke kejaksaan atau jika kasusnya telah berkekuatan hukum tetap dan harus mendekam di lembaga pemasyarakatan (lapas) sesuai vonis yang ditentukan.

Ia mengatakan, meski kondisi ruang tahanan di Polda Metro Jaya cukup nyaman, banyak tahanan baru mengalami stres karena belum mampu beradaptasi.

Kompas.com melihat seorang tahanan yang duduk menghadap dinding, berdoa, dan menitikan air mata.

"Biasa itu anak baru, saya pertama kali datang juga stres, nangis terus. Namanya habis bebas harus dikurungi begini. Masih mikir ke depannya gimana. Tapi kalau sudah semingguan di sini biasanya sudah lumayan, biasa walaupun ada stres juga," kata seorang tahanan lainnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com