Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Enam Pelajar SMK Ditahan Terkait Penganiayaan Saat Tawuran

Kompas.com - 19/02/2018, 15:10 WIB
Setyo Adi Nugroho,
Icha Rastika

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Unit Reskrim Polsek Tambun menangkap enam pelajar yang melakukan pengeroyokan terhadap anak di bawah umur.

Penangkapan ini dilakukan pada Kamis (14/2/2018) setelah polisi mendapat laporan warga soal terjadinya tawuran.

"Jadi pelaku ini pelajar yang tawuran di Jalan Diponegoro, tepatnya di depan Suzuki Tambun. Para pelajar SMK BKM 1 dan 2 dengab SMK Al Muhajirin," ucap Kapolsek Tambun Kompol Rahmat Sudjatmiko, Senin (19/2/2018).

Baca juga : Agar Warga Galur Tak Tawuran, Sandiaga Janji Rutin Sumbang Sapi

Dalam tawuran tersebut, IH (16), pelajar SMK Al Muhajirin, menderita luka bacok di lengan dan paha akibat dikeroyok. Saat ini, ia dirawat di rumah sakit.

Saat kejadian, para pelajar yang didatangi polisi tersebut kemudian melarikan diri. Mereka lalu diamankan polisi berkat bantuan warga.

"Kami mengamankan 43 pelajar. Dari mereka kita dapatkan tiga bilah celurit dan empat pelat besi yang dibentuk jadi celurit," ucap Sudjatmiko.

Dari puluhan pelajar tersebut, enam orang di antaranya ditetapkan sebagai tersangka atas penganiayaan terhadap IH.

Enam tersangka tersebut yakni TPG (16), AS (17), AF (18), MNA (17), MR (17), dan MAG (17) yang merupakan pelajar SMK BKM.

Sementara itu, pelajar lainnya yang sempat ditangkap dikembalikan ke orangtua masing-masing.

Baca juga : Pelajar Tawuran di Tangsel, Seorang Penjaga Warung Tersiram Air Keras

Para pelaku mengaku berkumpul untuk tawuran setelah janjian melalui layanan pesan singkat. Seorang pelaku awalnya mengaku diajak oleh senior mereka yang sudah lulus untuk tawuran.

Sudjatmiko berharap, para pelajar dapat menjaga keamanan dan ketertiban serta menjauhkan diri dari kegiatan-kegiatan negatif.

Para tersangka dijerat Pasal 80 Ayat 2 Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak dan atau Pasal 170 KUHPidana dengan ancaman hukuman paling lama 9 tahun penjara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com