Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Petugas KPK Jaga Rumah Novel 24 Jam Selama Sepekan

Kompas.com - 23/02/2018, 08:55 WIB
Ardito Ramadhan,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Biro Umum Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Syarief Hidayat mengatakan, rumah Novel yang beralamat di Jalan Deposito, Kelapa Gading, Jakarta Utara, akan dijaga sejumlah petugas dari Pamdal KPK dan Komando Kesiapsiagaan Angkatan Muda Muhammadiyah (Kokam Muhammadiyah).

Menurut dia, penjagaan akan dilakukan dalam 24 jam selama sepekan. "Intinya sudah ada penebalan, dari kokam selama seminggu ini juga membantu di sini juga. Pengamanan dari KPK juga, tetapi kami tidak akan sebutkan ya karena itu bagian dari strategi," kata Syarief di depan rumah Novel, Kamis (22/2/2018) malam.

Pada Kamis kemarin, Novel kembali ke Indonesia setelah menjalani perawatan mata di Singapura. Ia dirawat setelah disiram cairan kimia pada April 2017.

Baca juga : Novel Baswedan Hanya Bisa Dijenguk pada Jam-jam Tertentu

Peningkatan keamanan di sekitar rumah Novel juga dilakukan dengan cara pemasangan kamera CCTV.

Syarief menyampaikan, KPK memasang sejumlah kamera CCTV yang tersebar di dalam dan di luar rumah Novel.

"(Penambahan) secukupnyalah. Intinya seperti itu ya, dianggap sudah mencukupi untuk pengamanan, ya cukup. Yang kemarin itu cuma penggantian karena ada beberapa yang sudah aus dan rusak ya," kata Syarief.

Berdasarkan pantauan Kompas.com, terdapat tiga kamera CCTV yang dipasang di depan rumah Novel. Sementara itu, Syarief menyebut beberapa kamera CCTV dipasang di dalam rumah.

Kamera CCTV juga ditemukan di Masjid Al Ihsan yang menjadi masjid langganan Novel untuk menunaikan shalat berjamaah.

Syarief mengatakan, pemasangan kamera CCTV di masjid tersebut murni inisiatif pengelola masjid pasca-penyerangan Novel pada April 2017.

"Masjid itu sudah ada (CCTV). Mereka setelah kejadian novel itu mereka sudah langsung pasang CCTV," kata Syarief.

Ia menyebut ada delapan kamera CCTV yang dipasang di masjid. Syarief mengatakan, hal tersebut merupakan sinergi antara KPK dan warga dalam upaya menjaga keamanan Novel.

"Mereka (pengelola masjid) dari masjid ke arah sini. Kita juga pasang dari sini arah sana. Jadi kita dan masjid juga sudah kerjasama," kata Syarief.

Sementara itu, Kapolsek Kelapa Gading Jakarta Utara Kompol Arif Fazzlurahman mengatakan, pihaknya akan berkoordinasi dengan sejumlah pihak untuk menjamin keamanan Novel.

"Kita sebagai pengemban keamanan kewilayahan tetap melakukan pemantauan-pemantauan, komunikasi yang efektif baik dengan pengurus warga, pengurus masjid maupun lingkungan setempat sehingga ketika ada informasi atau kejadian menonjol kita bisa merespon dengan cepat," kata Arif.

Baca juga : KPK Tambah CCTV di Sekitar Rumah Novel Baswedan

Adapun Novel disiram cairan kimia pada wajahnya setelah menunaikan shalat subuh berjamaah di Masjid Al Ikhsan, Jalan Deposito RT 003 RW 010, Kelapa Gading, Jakarta Utara, 11 April 2017.

Novel kemudian dibawa ke Rumah Sakit Mitra Kelapa Gading, Jakarta Utara. Pada sore harinya, Novel dirujuk ke Jakarta Eye Center.

Luka parah pada kedua mata Novel akibat siraman cairan kimia ternyata tak cukup ditangani di Indonesia. Pada 12 April 2017, dokter merujuk agar Novel mendapatkan perawatan mata di Singapura.

Pada 17 Agustus 2017, Novel menjalani operasi pertama di Singapura. Hingga saat ini, kasus penyerangan terhadap Novel belum menemui titik terang.

Setelah lebih dari 10 bulan sejak penyerangan dilakukan, polisi belum juga menetapkan satu tersangka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com