Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keceriaan di Danau Sunter yang Bermula dari Tantangan Menteri Susi

Kompas.com - 26/02/2018, 06:21 WIB
Jessi Carina,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Festival Danau Sunter berlangsung meriah, Minggu (25/2/2018). Dalam kegiatan itu, masyarakat disuguhkan pertandingan yang mungkin akan sulit disaksikan lagi.

Bagaimana tidak, dua pejabat publik berlomba, bersaing. Bukan dalam urusan politik, melainkan adu kecepatan dalam sebuah pertandingan olahraga. Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno serta Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti adu cepat dalam olahraga keahlian mereka masing-masing.

Sandiaga berenang, sedangkan Susi paddling atau mendayung menempuh jarak 1 kilometer. Medan pertandingannya di Danau Sunter, Jakarta Utara.

Sejak pagi sekali, Sandiaga dan Susi sudah stand by di Danau Sunter. Mereka mulanya bersepeda bersama dengan jarak 12 kilometer. Khusus untuk Sandi, pemanasan sebelum pertandingan tak sampai di situ. Dia kemudian lari sepanjang 5 kilometer bersama rombongan dari Kementerian Kelautan dan Perikanan.

Baca juga: Ada Menteri Susi Vs Sandiaga, Area Danau Sunter Jadi Lautan Manusia

Setelah itu, barulah keduanya bersiap di dermaga. Sandiaga dengan baju renangnya dan Susi dengan papan dayungnya. Setelah aba-aba, keduanya langsung melesat ke tengah danau.

Suasana warga yang menonton Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti saat adu cepat melawan Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno di Danau Sunter, Jakarta Utara, Minggu (25/02/2018). Festival tersebut diadakan untuk menjawab tantangan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti agar Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Sandiaga menjadikan Danau Sunter seperti di Geneva, Swiss.MAULANA MAHARDHIKA Suasana warga yang menonton Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti saat adu cepat melawan Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno di Danau Sunter, Jakarta Utara, Minggu (25/02/2018). Festival tersebut diadakan untuk menjawab tantangan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti agar Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Sandiaga menjadikan Danau Sunter seperti di Geneva, Swiss.
Sejak awal, Susi sudah terlihat unggul dari Sandiaga. Susi santai melaju dengan papannya, sementara Sandiaga muncul dan menyelam menyusuri Danau Sunter. Tidak sampai satu jam, Susi sudah terlihat kembali mulai mengarah ke dermaga. Namun, Sandiaga tak kunjung terlihat.

Susi pun menunggu Sandiaga di atas papan dayungnya. Ada-ada saja tingkah Susi. Saat menunggu Sandiaga, dia sempat-sempatnya ngopi di atas papan dayung.

"Wah, iya dia ngopi dulu, tuh, ngopi. Yah, dia piknik," kata pembawa acara dalam acara itu.

Tidak hanya itu, Susi juga rebahan dan goyang-goyang di atas papan dayungnya. Bahkan, Susi juga sempat-sempatnya berselancar ke tepi danau untuk menyapa warga.

Tidak lama kemudian, Sandiaga muncul dan semakin dekat dengan posisi Susi. Begitu Sandi sudah terlihat, Susi langsung bersiap melanjutkan pertandingan.

Syarat untuk menang adalah mencabut bendera putih yang ada di tepi danau. Susi langsung melesat mendekati bendera itu.

Dia menyentuh bendera itu, tetapi tidak langsung mencabutnya. Susi kemudian malah menceburkan diri ke danau untuk berenang bersama Sandiaga yang sedang berenang ke arahnya. Keduanya lalu berenang bersama ke bendera putih dan mencabutnya berdua.

Warga yang menonton menyambut mereka dengan tepuk tangan meriah. Meski kalah, wajah Sandiaga tersenyum lebar.

"Pertama, memang perempuan lebih kuat daripada laki-laki. Manusia jangan berani melawan teknologi," kata Sandiaga.

Baca juga: Kalah dari Susi, Sandiaga Akui Perempuan Lebih Kuat dari Laki-laki

Pertandingan antara Sandiaga dan Susi itu merupakan bagian dari Festival Danau Sunter. Festival itu berlangsung meriah. Danau Sunter seketika dipenuhi lautan manusia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengelola Minimarket Diminta Juga Tanggung Jawab atas Keamanan Kendaaraan yang Parkir

Pengelola Minimarket Diminta Juga Tanggung Jawab atas Keamanan Kendaaraan yang Parkir

Megapolitan
Soal Wacana Pekerjaan Bagi Jukir Minimarket, Pengamat: Tergantung 'Political Will' Heru Budi

Soal Wacana Pekerjaan Bagi Jukir Minimarket, Pengamat: Tergantung "Political Will" Heru Budi

Megapolitan
Heru Budi Janjikan Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket, Pengamat: Jangan Hanya Wacana!

Heru Budi Janjikan Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket, Pengamat: Jangan Hanya Wacana!

Megapolitan
Babak Baru Kasus Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Muncul 3 Tersangka Baru yang Ikut Terlibat

Babak Baru Kasus Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Muncul 3 Tersangka Baru yang Ikut Terlibat

Megapolitan
Solidaritas Pelaut Indonesia Minta Senioritas ala Militer di STIP Dihapuskan

Solidaritas Pelaut Indonesia Minta Senioritas ala Militer di STIP Dihapuskan

Megapolitan
Polisi Tangkap Pemalak Sopir Truk yang Parkir di Jalan Daan Mogot

Polisi Tangkap Pemalak Sopir Truk yang Parkir di Jalan Daan Mogot

Megapolitan
Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Megapolitan
'Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal'

"Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal"

Megapolitan
4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

Megapolitan
Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Megapolitan
Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Megapolitan
Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com