Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sandiaga Akan Gandeng Swasta agar Bisa Tetap Bangun RPTRA

Kompas.com - 05/03/2018, 20:22 WIB
Akhdi Martin Pratama,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengaku akan mencari cara lain jika Pemprov DKI tak punya anggaran dan lahan untuk membangun ruang publik terpadu ramah anak (RPTRA) di Ibu Kota.

Menurut dia, pemerintah wajib mencari solusi demi memenuhi kebutuhan masyarakatnya.

"Walaupun sudah habis dari segi lahan maupun anggaran kita cari, adakah sumber-sumber lain yang bisa kita gunakan untuk memenuhi permintaan daripada masyarakat," ujar Sandiaga di Balai Kota DKI, Senin (5/3/2018).

Baca juga : Masih Ada Kelurahan yang Belum Punya RPTRA

Sandiaga ingin memastikan pembangunan RPTRA di Jakarta tetap berlanjut. Dia berencana menggandeng pihak swasta untuk kembali membangun RPTRA.

"Saya ingin juga melibatkan swasta, pemilik lahan luas juga, karena ini juga tanggung jawab bersama," ucap dia.

Namun, Sandiaga enggan menjelaskan teknis kerja sama dengan pihak swasta tersebut.

"Teknisnya nanti, biarkan tim bekerja, setelah bekerja nanti tim melaporkan. Prinsip dasarnya apa yang menjadi keinginan masyarakat itu bisa kita sediakan sesuai dengan kemampuan dan ketentuan," kata Sandiaga.

Baca juga : Kalau RPTRA Tak Dibangun, Bukannya Maju Malah Mundur Dong

Dinas Perumahan Rakyat dan Permukiman DKI Jakarta tidak melanjutkan program pembangunan RPTRA pada 2019.

Untuk 2018, ada 47 RPTRA yang akan dibangun dengan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).

Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman DKI Jakarta Agustino Darmawan beralasan jumlah RPTRA yang ada sudah banyak.

Ia menyebut saat ini ada 290, dan sudah melebihi jumlah kelurahan di DKI Jakarta yang jumlahnya 267.

Kompas TV Proyek 100 RPTRA yang dimulai bersama mantan gubernur Basuki Tjahaja Purnama telah selesai seluruhnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RN Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RN Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com