JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengaku tidak suka dengan corporate social responsibility (CSR) yang banyak menayangkan iklan.
Pernyataan ini untuk menanggapi rencana melanjutkan pembangunan ruang publik terpadu ramah anak (RPTRA) melalui pendanaan CSR.
"Saya enggak suka CSR yang berkedok, CSR, padahal itu ngiklan. Kalau RPTRA itu CSR, tetapi gambarnya (di RPTRA) satu produk (perusahaan) sendiri, itu bukan CSR itu, ya, mengiklan, begitu saja," kata Sandiaga di Balai Kota DKI Jakarta, Jakarta Pusat, Selasa (6/3/2018).
Baca juga: Pemkot Jaktim Harap Swasta Aktif Bangun dan Sediakan Lahan untuk RPTRA
Ketika ditanya mengenai lokasi binaan Susukan yang diresmikan Sandiaga pada Sabtu (3/3/2018), ia menyebut perusahaan beriklan, bukan menyumbang CSR.
Adapun lokasi binaan itu "berwajah" air minum dalam kemasan (AMDK) Le Minerale.
Sandiaga membebaskan pihak swasta yang ingin membangun RPTRA. Ia mengatakan, pihaknya siap menganggarkan biaya perawatan.
Baca juga: Di Balik Keputusan DKI Menghentikan Pembangunan RPTRA...
"Silakan diajukan saja. Pokoknya konsennya kami mendukung adanya ruang terbuka," ujarnya.
Sebelumnya, Dinas Perumahan Rakyat dan Permukiman DKI Jakarta tidak melanjutkan program pembangunan RPTRA pada 2019.
Untuk 2018, ada 47 RPTRA yang akan dibangun dengan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
Baca juga: Sandiaga Akan Gandeng Swasta agar Bisa Tetap Bangun RPTRA
Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman DKI Jakarta Agustino Darmawan beralasan jumlah RPTRA yang ada sudah banyak.
Ia menyebut, saat ini ada 290 RPTRA dan sudah melebihi jumlah kelurahan di DKI Jakarta yang totalnya 267.