TANGERANG, KOMPAS.com - Seorang penumpang Lion Air bernama Syahrul meninggal dunia selepas check-in di Terminal 1B Bandara Soekarno-Hatta untuk terbang ke Bandara Internasional Minangkabau, Padang, Senin (5/3/2018).
Airport Manager Terminal 1B Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta Herdianto menjelaskan, Syahrul bersama dua anggota keluarganya hendak terbang menggunakan pesawat JT 352.
"Namun, selepas check-in, Syahrul kondisinya terlihat kurang sehat. Informasi dari keluarga, Syahrul usai menjalani perawatan medis," kata Herdianto dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Selasa (6/3/2018).
Setelah mengetahui hal tersebut, petugas di Terminal 1B mengarahkan dan mendampingi Syahrul ke Kantor Kesehatan Pelabuhan 1 Bandara Internasional Soekarno-Hatta.
Baca juga : Tahun Ini Lion Air Group Datangkan 36 Pesawat
Petugas pun langsung menyarankan Syahrul dan anggota keluarganya untuk menyampaikan kondisi kesehatan Syahrul agar mendapatkan surat laik terbang apabila dibutuhkan.
Namun, begitu tiba di Kantor Kesehatan Pelabuhan 1 Bandara Internasional Soekarno-Hatta, kondisi Syahrul justru semakin menurun dan itu membuat petugas medis di sana melakukan upaya untuk membuat kondisi Syahrul membaik.
"Petugas medis mengoptimalkan tindakan sebagai bagian pertolongan pertama, namun nyawa Syahrul tidak tertolong lagi," imbuh Herdianto.
Penanganan jenazah Syahrul kemudian dilakukan oleh salah satu staf Lion Air dan petugas Aviation Security (Avsec) serta didampingi keluarganya hingga selesai.
Jenazah Syahrul dan kedua orang anggota keluarganya kemudian diberangkatkan ke Padang pada jadwal penerbangan berikutnya.
"Pengurusan penumpang ini tidak mengganggu operasional dan kenyamanan penerbangan sebab Lion Air bekerjasama dengan pihak terkait dalam memberikan layanan yang terbaik," tutur Herdianto.
Lion Air pun mengimbau kepada para penumpangnya agar memberitahukan kondisi kesehatannya kepada petugas saat check-in.
"Apabila penumpang hamil, sedang sakit, memiliki riwayat sakit berat menular atau tidak menular, saat check-in harus menyampaikan keterangan rinci sesuai keadaan sebenarnya," pungkas Herdianto.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.