Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ungkap Kecelakaan Beruntun di Pondok Indah, Penumpang Camry Akan Diperiksa

Kompas.com - 07/03/2018, 11:35 WIB
Sherly Puspita,
Ana Shofiana Syatiri

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Lalu Lintas (Dirlantas) Polda Metro Jaya Kombes Halim Pagarra mengatakan, pihaknya akan memeriksa sejumlah saksi terkait kecelakaan beruntun di Pondok Indah, Jakarta Selatan pada Sabtu (3/3/2018).

"Akan ada beberapa saksi yang kami periksa. Di antaranya penumpang mobil milik tersangka ADS (19)," ujar Halim di Mapolda Metro Jaya, Rabu (7/3/2018).

Ia mengatakan, saat kejadian ada empat orang yang berada di dalam kendaraan roda empat bermerek Toyota Camry milik tersangka.

"Tentunya selain empat penumpang mobil tersangka ada saksi lain yang kami periksa ya karena kejadian ini kan melibatkan beberapa kendaraan," ujarnya.

Baca juga : Kecelakaan di Underpass Pondok Indah, Satu Orang Tewas

Ia mengatakan, pemeriksaan tersebut akan dilakukan secepatnya. "Pekan depan mungkin (waktu pemeriksaan)," kata dia.

Peristiwa kecelakaan itu terjadi di Jalan Metro Pondok Indah, tepatnya di underpass Pondok Indah, Kebayoran Lama. Kejadian yang terjadi pukul 01.55 WIB ini melibatkan tiga kendaraan roda empat dan satu kendaraan roda dua.

Kejadian berawal saat ADS (19), seorang mahasiswa yang membawa kendaraan sedan Toyota Camry melaju dari arah utara (Gandaria City) ke selatan (Bundaran Pondok Indah).

Baca juga : Beton Penyangga Underpass Pondok Indah yang Keropos Sudah Diperbaiki

Mobil sedan tersebut langsung menabrak dua mobil Toyota Innova yang dikemudikan Ristanto dan Catur. Mobil tersebut juga menabrak pengendara sepeda motor bernama Budiono (37) yang tengah berboncengan.

"Akibatnya, pengendara motor Budiono tidak sadarkan diri karena mengalami luka di bagian kepala. Setelah dilarikan ke RS Pondok Indah, korban menghembuskan nafas terakhirnya," ujar Kapolres Metro Jakarta Selatan Mardiaz Kusin Dwihananto, Sabtu (3/3/2018).

Korban lain adalah pembonceng motor yang sampai saat ini belum diketahui identitasnya. Penumpang tersebut mengalami luka di kepala dan tidak sadarkan diri. ADS sendiri mengalami luka sobek di dagu dan mendapatkan perawatan di RS Pondok Indah.

Polisi telah menetapkan ADS sebagai tersangka. Kepada polisi ia mengaku mengendarai mobil dengan kecepatan di atas 100 km/jam. Hingga saat ini pemeriksaan lanjutan ADS belum dapat dilakukan mengingat kondisi fisiknya yang masih lemah.

Baca juga : Ahok Kesal Dengar Laporan soal Genangan di Underpass Pondok Indah

Kompas TV Timothy sempat melihat langsung kondisi mobil yang tertimpa reruntuhan longsor, di mana kondisinya hancur.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Kampus

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Kampus

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com