Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Didatangi Anies, Kepala Puskesmas Adukan Kurangnya Kapasitas Menampung Pasien

Kompas.com - 09/03/2018, 14:59 WIB
Nibras Nada Nailufar,
Dian Maharani

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketika Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengunjungi Puskesmas Kecamatan Setiabudi, Jumat (9/3/2019) siang, banyak warga yang tengah datang untuk mendapat layanan kesehatan.

"Alhamdulillah melihat layanan di sini banyak warga yang datang. Sebenarnya secara jumlah cukup banyak ya," kata Anies di puskesmas, Jumat siang.

Kepala Puskesmas Kecamatan Setiabudi Nisma Hiddin menyebut sehari puskesmas bisa melayani 200 pasien. Namun, kebutuhan warga melampaui kapasitas puskesmas.

"Gini Pak, karena memang ini kebutuhan masyarakat dengan padatnya tadi, dengan angka harapan hidupnya makin tinggi, lansia saya enggak kedapetan. Butuh tempat besar dan agak susah dinaikkan lagi ke atas sehingga butuh pengembangan-pengembangan," kata Nisma ke Anies.

Baca juga : Kunjungi Puskesmas, Anies Sapa dan Layani Ibu-ibu Hamil Swafoto

Anies pun membalas pernyataan Nisma. "Ya, pengembangan... Nanti Insya Allah kami bisa bantu ya Bu," kata dia.

Sementara itu Camat Setiabudi Dyan Airlangga menyampaikan bahwa pengembangan fasilitas kesehatan ini menjadi salah satu permintaan warga dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) 2018.

"Warga mintanya RSUD, seperti yang di Pasar Minggu, di Tebet. Kecamatan Setiabudi ini cuma satu," kata Dyan.

Dyan mengatakan pihaknya sudah berupaya dengan mengusulkan RSUD didirikan di sebidang tanah milik Pemprov DKI di Menteng Atas. Selain rumah sakit, warga juga minta agar di sana didirikan gelanggang olahraga yang belum dimiliki Kecamatan Setiabudi.

"Tanahnya luasnya 7.000 meter persegi, tapi dari pemiliknya Dinas Kehutanan belum mau memberikan, kami upayakan supaya ketemu," ujar Dyan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Megapolitan
Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Megapolitan
Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Megapolitan
Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Megapolitan
Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Megapolitan
3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

Megapolitan
Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Megapolitan
Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Megapolitan
Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Megapolitan
Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Megapolitan
Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Megapolitan
Gelar 'Napak Reformasi', Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Gelar "Napak Reformasi", Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Megapolitan
Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Megapolitan
Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com