Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anies Bantu Pengguna Kursi Roda Susuri Rintangan di Trotoar Thamrin

Kompas.com - 10/03/2018, 15:24 WIB
Jessi Carina,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Di tengah teriknya sinar matahari, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mendampingi para penyandang disabilitas dari Jakarta Barrier Free Tourism (JBFT) menyusuri trotoar Jalan M.H Thamrin, Sabtu (10/3/2018).

Anies menjemput mereka di Halte Transjakarta Sarinah dan mendorong salah satu pengguna kursi roda.

Anies dan para penyandang disablitas lainnya melalui Jalan M.H Thamrin dan belok kanan ke Jalan Medan Merdeka Selatan. Tujuan mereka adalah ke Perpustakaan Nasional untuk merayakan ulang tahun JBFT.

Berbagai rintangan harus dilalui Anies ketika menyusuri trotoar Jalan M.H Thamrin.

"Dari sini jalannya sempit Pak," ujar Cucu Saidah, pengguna kursi roda yang didorong Anies.

Kenyataannya memang benar. Setelah melintasi lampu merah di Wisma Mandiri, Anies harus mendorong pengguna kursi roda melintasi trotoar yang sempit dan tidak rata. Semakin ke arah Patung Kuda Arjuna Wiwaha, semakin banyak rintangan di trotoar itu.

Misalnya, ada bagian trotoar yang miring karena menjadi jalan masuk mobil ke dalam gedung. Ada juga trotoar yang terlalu tinggi sehingga pengguna kursi roda sulit menaikinya.

Sesekali, Anies dan pendorong pengguna kursi roda lainnya berhenti sesaat di tepi trotoar. Tampak berpikir bagaimana caranya menurunkan kursi roda ke jalan raya dari trotoar yang begitu tinggi. Anies sesekali mengangkat bagian belakang kursi roda supaya bisa dibawa turun.

Rintangannya terlalu banyak. Setelah melewati Wisma Antara, Anies dan pendorong kursi roda lainnya memilih melintasi jalan raya sampai ke Perpustakaan Nasional. Butuh waktu lebih dari satu jam untuk menyusuri Jalan M.H Thamrin sampai ke Perpustakaan Nasional. Ketika sampai ke tujuan, rintangan tak berhenti.

"Enggak bisa lewat depan Pak, saya sudah tahu tidak akses di depan itu," ujar salah satu pengguna kursi roda.

Memang benar, akses masuk gedung Perpustakaan Nasional berupa dua anak tangga. Pengguna kursi roda harus diputar ke belakang lalu diangkat melewati tangga itu. Anies berhasil membantu Cucu Saidah ke menaiki tangga.

Mereka semua bersuka cita setelah tiba di tempat tujuan. Anies disalami para penyandang disabilitas baik tunanetra hingga pengguna kursi roda, karena mendampingi mereka dan berhasil mengantar ke Perpustakaan Nasional. Meskipun dengan berbagai rintangan di jalan.

Anies pun menjawab sebenarnya dia sudah biasa mendorong kursi roda. "Saya dari SMA itu pendorong kursi roda untuk nenek saya. Saya cucu tertua yang harus mendampinginya," ujar Anies.

Kompas TV Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan sengaja membongkar rancangan awal yang dibuat pada masa pemerintahan Ahok dan Djarot.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com