Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pernah Jadi Korban, Anak di Bawah Umur Ini Cabuli Teman-temannya

Kompas.com - 12/03/2018, 22:12 WIB
Nursita Sari,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Satuan Reserse Kriminal Polres Metro Jakarta Selatan menangkap seorang anak laki-laki berinisial WED (17) pada Minggu (11/3/2018) yang mencabuli teman-temannya.

Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Bismo Teguh mengatakan, WED mencabuli teman-temannya karena dia juga pernah menjadi korban pencabulan.

"Pelaku sebelumnya korban. Dia pernah mengalami pencabulan juga waktu 2015," ujar Bismo saat merilis kasus tersebut di Mapolres Metro Jakarta Selatan, Senin (12/3/2018).

Baca juga : Polisi Tangkap Pelaku Pencabulan di Jakarta Utara

Bismo menyampaikan, ada delapan anak laki-laki yang menjadi korban pencabulan WED. Mereka rata-rata berumur 8-11 tahun. Salah satu korban mengalami luka serius dan harus ditangani dokter bedah.

Menurut Bismo, WED mengancam korban-korbannya agar mau dicabuli. "Korban diancam akan dibunuh dan dianiaya kalau tidak memenuhi hasratnya. Setelah hasratnya terpuaskan, diberikan es krim," kata dia.

Aksi pencabulan dilakukan di rumah pelaku di Jatipadang, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, dan kebun sekitar rumahnya. Aksi itu sudah dilakukan sejak 2016.

Kasus ini terungkap saat orangtua salah satu korban memergoki anaknya menurunkan celana sebatas paha sehingga orangtua tersebut menanyakan kondisi sang anak.

Korban tersebut akhirnya menceritakan pencabulan yang dialaminya. Orangtua korban pun melapor ke polisi.

Baca juga : Korban Pencabulan Guru SD di Srengseng Jadi 6 Murid

Atas perbuatannya, WED dijerat Pasal 76 e juncto Pasal 82 Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak juncto Pasal 292 KUHP dengan ancaman hukuman 15 tahun penjara.

Dengan adanya kejadian ini, Bismo mengimbau semua orangtua untuk selalu memperhatikan anak-anak mereka.

"Kita harus peka terhadap anak-anak kita, terutama korban pencabulan tersebut harus mendapatkan penanganan medis. Perlu komunikasi dekat dengan anak, cek lingkungan, pergaulan, peka terhadap lingkungan bermain," ucap Bismo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com