Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menengok Posko Green Line, Pemantau Paket Kebijakan Lalu Lintas Tol Jakarta-Cikampek

Kompas.com - 16/03/2018, 18:29 WIB
Setyo Adi Nugroho,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Paket kebijakan penguraian kepadatan lalu lintas di ruas tol Jakarta Cikampek sudah memasuki hari kelima.

Guna memaksimalkan pelaksanaan kebijakan ini, kepolisian beserta pemangku kebijakan terkait mendirikan posko "Green Line".

Posko yang terletak di lantai 2 kantor marketing Mega Bekasi ini diresmikan Kapolri Jenderal Tito Karnavian, Jumat (16/3/2018).

Baca juga: Kapolri Resmikan Posko Green Line untuk Pantau Kebijakan Ganjil Genap di Bekasi

Harapannya, para pemangku kepentingan bisa bekerja sama menyukseskan pelaksanaan paket kebijakan lalu lintas Bekasi.

Kepala Bagian Operasional Korlantas Polri Kombes Pol Benyamin mengatakan, pihaknya dapat memantau kondisi di lapangan, baik di pintu tol Bekasi Barat dan Timur serta titik-titik rawan kepadatan kendaraan.

"Tujuan posko ini untuk menyamakan persepsi, pendataan, dan pengendalian masalah. Bersama-sama kepolisian dan stakeholder lainnya, masalah di lapangan dievaluasi di posko untuk mempersiapkan langkah ke depan," ujar Benyamin, di Bekasi, Jawa Barat. 

Baca juga: Hindari Ganjil Genap di Bekasi, Banyak Pengendara Berangkat Lebih Pagi

Posko Green Line Bekasi Barat. Posko ini dihadirkan untuk memantau kebijakan lalu lintas di tol Jakarta Cikampek. Kondisi diambil Jumat (16/3/2018)Kompas.com/Setyo Adi Posko Green Line Bekasi Barat. Posko ini dihadirkan untuk memantau kebijakan lalu lintas di tol Jakarta Cikampek. Kondisi diambil Jumat (16/3/2018)
Kompas.com mencoba melihat seperti apa posko tersebut.

Banner penunjuk arah posko "Green Line" terpampang di bagian depan kantor marketing Mega Bekasi.

Begitu naik ke lantai dua, terdapat satu ruangan seluas lebih kurang 5x3 meter sebagai posko pantauan lalu lintas.

Baca juga: Kemenhub Pertimbangkan Terapkan Ganjil-Genap di Jagorawi

Terdapat lima layar monitor dengan beragam informasi dan pantauan kamera CCTV. 

Kemudian terlihat meja di bagian tengah dan seperangkat komputer untuk melihat data kepadatan kendaraan yang masuk.

Nuansa ruangan dibuat biru khas kepolisian.

Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian, Kakorlantas Royke Lumowa dan Kapolda Metro Jaya Idham Aziz mengunjungi posko Green Line, Jumat (16/3/2018). Posko ini didirikan untuk memantau kebijakan di pintu tol Bekasi Barat dan Timur Kompas.com/Setyo Adi Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian, Kakorlantas Royke Lumowa dan Kapolda Metro Jaya Idham Aziz mengunjungi posko Green Line, Jumat (16/3/2018). Posko ini didirikan untuk memantau kebijakan di pintu tol Bekasi Barat dan Timur
"Fasilitasnya lengkap, ada layar monitor yang terhubung ke NTMC Polri serta kamera CCTV dari berbagai titik di jalan tol. Kemudian terkoneksi juga dengan aplikasi Waze dan alat komunikasi untuk berkoordinasi dengan petugas di lapangan," ucapnya. 

Baca juga: Hari Kedua, Ganjil Genap Kurangi Kepadatan Kendaraan di Tol Jakarta-Cikampek

Ia mengatakan, posko ini akan beroperasi selama kebijakan lalu lintas di Bekasi berlangsung.

Ia berharap, kehadiran posko ini semakin memperkuat sinergi kerja sama antara pemangku kebijakan terkait. 

Sebelumnya, pemerintah menghadirkan tiga kebijakan untuk menguraikan kepadatan di jalan tol Jakarta-Cikampek.

Baca juga: Berikut Jalur Alternatif Ganjil-Genap buat Warga Bekasi

Kebijakan tersebut adalah pembatasan waktu operasi untuk truk barang tipe II, IV, dan V, serta penyediaan lajur bus penumpang di ruas tol.

Paket terakhir adalah penerapan ganjil-genap di pintu tol Bekasi Barat dan Timur.

Kompas TV Selasa (13/2) giliran kendaraan berpelat nomor genap yang dilarang melintas melalui pintu Tol Bekasi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Korban Kecelakaan Bus di Subang Bakal Diberi Pendampingan Psikologis untuk Hilangkan Trauma

Korban Kecelakaan Bus di Subang Bakal Diberi Pendampingan Psikologis untuk Hilangkan Trauma

Megapolitan
Tak Setuju Penertiban, Jukir Liar Minimarket: Yang di Bawah Cari Makan Setengah Mati

Tak Setuju Penertiban, Jukir Liar Minimarket: Yang di Bawah Cari Makan Setengah Mati

Megapolitan
Mengaku Tak Pernah Patok Tarif Seenaknya, Jukir di Palmerah: Kadang Rp 500, Terima Saja…

Mengaku Tak Pernah Patok Tarif Seenaknya, Jukir di Palmerah: Kadang Rp 500, Terima Saja…

Megapolitan
Elang Kumpulkan Uang Hasil Memarkir untuk Kuliah agar Bisa Kembali Bekerja di Bank...

Elang Kumpulkan Uang Hasil Memarkir untuk Kuliah agar Bisa Kembali Bekerja di Bank...

Megapolitan
Pegawai Minimarket: Keberadaan Jukir Liar Bisa Meminimalisasi Kehilangan Kendaraan Pelanggan

Pegawai Minimarket: Keberadaan Jukir Liar Bisa Meminimalisasi Kehilangan Kendaraan Pelanggan

Megapolitan
Polisi Tangkap Tiga Pelaku Tawuran di Bogor, Dua Positif Narkoba

Polisi Tangkap Tiga Pelaku Tawuran di Bogor, Dua Positif Narkoba

Megapolitan
Yayasan SMK Lingga Kencana Sebut Bus yang Digunakan untuk Perpisahan Siswa Dipesan Pihak Travel

Yayasan SMK Lingga Kencana Sebut Bus yang Digunakan untuk Perpisahan Siswa Dipesan Pihak Travel

Megapolitan
Usai Bunuh Pamannya Sendiri, Pemuda di Pamulang Jaga Warung Seperti Biasa

Usai Bunuh Pamannya Sendiri, Pemuda di Pamulang Jaga Warung Seperti Biasa

Megapolitan
Kecelakaan Rombongan SMK Lingga Kencana di Subang, Yayasan Akan Panggil Pihak Sekolah

Kecelakaan Rombongan SMK Lingga Kencana di Subang, Yayasan Akan Panggil Pihak Sekolah

Megapolitan
Soal Janji Beri Pekerjaan ke Jukir, Heru Budi Akan Bahas dengan Disnakertrans DKI

Soal Janji Beri Pekerjaan ke Jukir, Heru Budi Akan Bahas dengan Disnakertrans DKI

Megapolitan
Profesinya Kini Dilarang, Jukir Liar di Palmerah Minta Pemerintah Beri Pekerjaan yang Layak

Profesinya Kini Dilarang, Jukir Liar di Palmerah Minta Pemerintah Beri Pekerjaan yang Layak

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Lepas 8.000 Jemaah Haji dalam Dua Gelombang

Pemprov DKI Jakarta Lepas 8.000 Jemaah Haji dalam Dua Gelombang

Megapolitan
Jukir Minimarket: Jangan Main Ditertibkan Saja, Dapur Orang Bagaimana?

Jukir Minimarket: Jangan Main Ditertibkan Saja, Dapur Orang Bagaimana?

Megapolitan
Rubicon Mario Dandy Turun Harga, Kini Dilelang Rp 700 Juta

Rubicon Mario Dandy Turun Harga, Kini Dilelang Rp 700 Juta

Megapolitan
Anggota Gangster yang Bacok Mahasiswa di Bogor Ditembak Polisi karena Melawan Saat Ditangkap

Anggota Gangster yang Bacok Mahasiswa di Bogor Ditembak Polisi karena Melawan Saat Ditangkap

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com