Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pihak Ancol Bantah Pengiriman Hiu Paus Berau Ada dalam MoU

Kompas.com - 17/03/2018, 13:50 WIB
Nursita Sari,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Manager Corporate Communication PT Pembangunan Jaya Ancol Rika Lestari membantah bahwa pengiriman hiu paus (Rhincodon typus) dari perairan Kecamatan Talisayan, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur, ke Taman Impian Jaya Ancol ada dalam perjanjian kerja sama atau memorandum of understanding (MoU).

Perjanjian kerja sama itu ditandatangani Pemerintah Kabupaten Berau dan PT Pembangunan Jaya Ancol.

"Isi MoU itu tidak ada yang spesifik menyampaikan itu (pengiriman hiu paus)," ujar Rika saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (17/3/2018).

Baca juga : Muncul Petisi Online Tolak Pengiriman Hiu Paus Berau ke Ancol

Rika menyampaikan, isi perjanjian kerja sama itu baru membicarakan soal pengembangan konservasi biota laut yang berbasis edukasi.

"Memang karena baru MoU, jadi memang itu terkait dengan konservasi, perawatan satwa," kata Rika.

Kerja sama antara Pemkab Berau dengan PT Pembangunan Jaya Ancol ditandatangani pada Jumat (9/3/2018).

Rencananya Taman Impian Jaya Ancol akan memperluas kawasan wisata biota laut yaitu Sea World dan membangun akuarium raksasa sebagai salah satu atraksinya.

Berbagai keanekaragaman hayati perairan di Indonesia akan ditampilkan di sana, termasuk keanekaragaman hayati Kabupaten Berau seperti ikan pari dan ubur-ubur langka yang tidak menyengat.

Baca juga : 3 Ekor Hiu Paus Mati Terdampar di Manggarai Barat

Sebelumnya, Forum Pemuda Bahari Indonesia (FPBI) dan Perkumpulan Lintas Alam Borneo menolak pengiriman hiu paus (Rhincodon typus) dari habitatnya di perairan Kecamatan Talisayan, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur, ke Taman Impian Jaya Ancol.

Penolakan tersebut disampaikan melalui petisi online di www.change.org. Hingga Sabtu pukul 11.30, petisi online itu sudah ditandatangani lebih dari 39.200 orang dan terus bertambah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Zeo Levana Mengaku Buat Konten 'Terjebak di Busway' atas Permintaan Sopir Bus Transjakarta

Zeo Levana Mengaku Buat Konten "Terjebak di Busway" atas Permintaan Sopir Bus Transjakarta

Megapolitan
Masuk dan Terjebak di Jalur Transjakarta, Zoe Levana: Kami Tak Sengaja

Masuk dan Terjebak di Jalur Transjakarta, Zoe Levana: Kami Tak Sengaja

Megapolitan
Pembebasan Ketua Kelompok Tani KSB Jadi Syarat Warga Mau Tinggalkan Rusun Kampung Bayam

Pembebasan Ketua Kelompok Tani KSB Jadi Syarat Warga Mau Tinggalkan Rusun Kampung Bayam

Megapolitan
Dishub DKI Tindak 216 Jukir Liar di Jakarta Selama Sepekan

Dishub DKI Tindak 216 Jukir Liar di Jakarta Selama Sepekan

Megapolitan
Diperiksa Polisi, Zoe Levana Cerita Kronologi Terjebak di Jalur Transjakarta Selama 4 Jam

Diperiksa Polisi, Zoe Levana Cerita Kronologi Terjebak di Jalur Transjakarta Selama 4 Jam

Megapolitan
Tumpukan Sampah Menggunung di Kembangan, Warga Keluhkan Bau Menyengat

Tumpukan Sampah Menggunung di Kembangan, Warga Keluhkan Bau Menyengat

Megapolitan
Polisi Tilang Zoe Levana Usai Terobos Jalur Transjakarta

Polisi Tilang Zoe Levana Usai Terobos Jalur Transjakarta

Megapolitan
PPDB SMP Jakarta 2024: Kuota, Seleksi, Jalur, dan Jadwalnya

PPDB SMP Jakarta 2024: Kuota, Seleksi, Jalur, dan Jadwalnya

Megapolitan
Gudang Ekspedisi di Bogor Disebut Mirip Kelab Malam, Setel Musik Kencang hingga Diprotes Warga

Gudang Ekspedisi di Bogor Disebut Mirip Kelab Malam, Setel Musik Kencang hingga Diprotes Warga

Megapolitan
PPDB 'Online', Disdik DKI Jamin Tak Ada Celah bagi Oknum Jual Beli Kursi Sekolah

PPDB "Online", Disdik DKI Jamin Tak Ada Celah bagi Oknum Jual Beli Kursi Sekolah

Megapolitan
Selebgram Zoe Levana Bantah Tudingan Terjebak di Jalur Transjakarta Cuma 'Settingan'

Selebgram Zoe Levana Bantah Tudingan Terjebak di Jalur Transjakarta Cuma "Settingan"

Megapolitan
Kasus DBD di Tangerang Selatan Meningkat, Paling Banyak di Pamulang

Kasus DBD di Tangerang Selatan Meningkat, Paling Banyak di Pamulang

Megapolitan
'Flashback' Awal Kasus Pembunuhan Noven di Bogor, Korban Ditusuk Pria yang Diduga karena Dendam

"Flashback" Awal Kasus Pembunuhan Noven di Bogor, Korban Ditusuk Pria yang Diduga karena Dendam

Megapolitan
Ketua Kelompok Tani KSB Dibebaskan Polisi Usai Warga Tinggalkan Rusun

Ketua Kelompok Tani KSB Dibebaskan Polisi Usai Warga Tinggalkan Rusun

Megapolitan
Polda Metro: Dua Oknum Polisi yang Tipu Petani di Subang Sudah Dipecat

Polda Metro: Dua Oknum Polisi yang Tipu Petani di Subang Sudah Dipecat

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com