Menurut Argo, sudah miliaran rupiah yang dibobol para pelaku. Namun, belum ada jumlah pasti berapa total kerugiannya.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Nico Afinta mengatakan, para pelaku menggunakan alat-alat yang dibeli dari Eropa Timur untuk melakukan skimming.
Mereka hanya membutuhkan waktu 5-10 menit untuk memasang skimmer tersebut pada mesin ATM.
Ditukar ke bitcoin
Menurut Nico, komplotan pembobol uang nasabah bank itu menukarkan hasil curiannya ke mata uang virtual bitcoin. Tujuannya, menyulitkan penyidikan polisi.
"Ada yang sebagian dipindahkan ke bitcoin untuk mempersulit penyidikan yang dilakukan oleh Polri," ujar Nico.
Baca juga : Pembobol Uang Nasabah Bank Tukarkan Hasil Curiannya ke Bitcoin agar Sulit Disidik
Penyidik masih terus mendalami soal penukaran uang ke bitcoin itu. Polisi bekerja sama dengan sejumlah pihak yang memiliki otoritas, seperti Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Bank Indonesia (BI), dan perbankan.
Nico menyampaikan, para pelaku jarang mengambil uang yang mereka bobol secara tunai. Uang hasil pembobolan itu biasanya ditransfer ke rekening lain. Para pelaku hanya mencairkan uang tunai untuk keperluan sehari-hari mereka.
Dorong bank gunakan "chip"
Polisi dan Deputi Direktur Pengawasan Sistem Pembayaran Bank Indonesia (BI) Eva Adelia mendorong semua bank untuk meningkatkan pengamanan kartu debit dan kredit.
Pengamanan tersebut dilakukan dengan memasang teknologi chip, terutama di kartu ATM, yang selama ini menggunakan magnetic stripe (pita magnetik).
Hal ini diperlukan untuk mengantisipasi terjadinya pembobolan uang nasabah dengan metode skimming.
"Teknologi chip itu sulit dilakukan pemalsuan terhadap data yang ada. Kami senantiasa masuk ke perbankan memastikan bahwa sistem yang ada di perbankan itu mampu untuk menangkal kegiatan-kegiatan yang merugikan masyarakat," kata Eva.
Baca juga : Antisipasi Pembobolan Uang Nasabah, BI Dorong Perbankan Gunakan Chip
Ia juga meminta semua perbankan menggencarkan edukasi soal bertransaksi yang aman menggunakan mesin ATM untuk nasabah mereka.
Selain hal tersebut, Eva mengimbau masyarakat untuk selalu berhati-hati saat melakukan transaksi di mesin ATM. Saat memencet pin, sebaiknya ditutupi tangan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.