Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penjelasan Polri Terkait Teguran Kapolri kepada Kapolda Metro Jaya

Kompas.com - 04/04/2018, 15:43 WIB
Sherly Puspita,
Ana Shofiana Syatiri

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Belakangan ramai diperbincangkan teguran Kapolri Jenderal Tito Karnavian kepada Kapolda Metro Jaya Irjen Idham Azis terkait kasus pembacokan anak Kapolrestabes Bandung, Reynaldi Kusheriyadi (20), yang tak juga terungkap.

Teguran tersebut diungkapkan Tito saat berpidato dalam kegiatan penandatanganan kerja sama pembangunan zona integritas antara Polri dan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB) di Mapolda Jabar, pada Senin (3/4/2018).

Juru Bicara Polri Brigjen Pol Mohammad Iqbal mengatakan, teguran Kapolri hanya sebagai motivasi untuk Kapolda Metro Jaya dalam menjalankan tugasnya.

"Itu hanya motivasi sebagai seorang pemimpin. Beliau selalu melakukan motivasi-motivasi pada seluruh kapolda untuk memerhatikan kepentingan masyarakat salah satunya dengan mengungkapan kasus, biasa itu," ujar Iqbal di Mapolda Metro Jaya, Rabu (4/4/2018).

Baca juga : Putra Kapolrestabes Bandung Jadi Korban Kekerasan di Jakarta Selatan

Iqbal menjelaskan, di balik teguran tersebut, Tito memahami jika Idham telah mengusahakan pengungkapan kasus tersebut.

Kapolri Jenderal Tito Karnavian tengah menerima sambutan saat berkunjung ke Mapolda Jabar, Jala Soekarno Hatta, Kota Bandung, Selasa (3/4/2018).KOMPAS.com/AGIEPERMADI Kapolri Jenderal Tito Karnavian tengah menerima sambutan saat berkunjung ke Mapolda Jabar, Jala Soekarno Hatta, Kota Bandung, Selasa (3/4/2018).
"Di dalam faktanya, Kapolda sudah membentuk tim dan mudah-mudahan terungkap," ujarnya.

Raynaldi dibacok orang tak dikenal di Jalan Pertanian, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Minggu (11/3/2018) dini hari. Raynaldi mengalami luka di pinggang sebelah kiri dan dijahit 10-15 jahitan. Hingga kini polisi masih menelusuri kasus pembacokan tersebut.

Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Indra Jafar mengatakan, polisi masih kesulitan menentukan waktu dan lokasi tepat peristiwa pembacokan tersebut.

Baca juga : Dibacok di Pasar Minggu, Anak Kapolrestabes Bandung Dapat 15 Jahitan

"Kami dalami karena itu kan kondisinya malam hari, kami sudah mencoba menggunakan peralatan kami untuk mengungkap itu, tapi memang untuk mengungkapkan jam sama TKP-nya perlu analisa khusus biar mendukung alat bukti," ujar Indra di Mapolda Metro Jaya, Rabu.

Menurut dia, berbagai upaya telah dilakukan polisi termasuk memeriksa rekaman CCTV yang berada di sekitar lokasi yang diduga menjadi tempat pembacokan.

Baca juga : Polisi Kesulitan Ungkap Kasus Pembacokan Anak Kapolresta Bandung

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com