Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ratna Sarumpaet Ralat Pernyataannya yang Sebut Petugas Dishub Minta Maaf Menderek Mobilnya

Kompas.com - 04/04/2018, 18:53 WIB
David Oliver Purba,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Aktivis Ratna Sarumpaet meralat pernyataannya yang menyebutkan bahwa petugas Dinas Perhubungan DKI Jakarta meminta maaf saat mendatangi rumahnya untuk mengembalikan mobil yang sebelumnya diderek pada Selasa (3/4/2018).

Saat dihubungi pada Rabu (4/4/2018), Ratna mengatakan, pada Selasa pukul 11.00 sejumlah petugas Dishub DKI datang dan mengembalikan mobil yang sebelumnya diderek di kawasan Taman Tebet, Jakarta Selatan. Namun, Ratna meminta stafnya untuk menemui petugas tersebut.

Dari laporan staf Ratna, petugas itu datang karena disuruh atasannya untuk mengembalikan mobil. Saat itu, Ratna mengira bahwa petugas itu juga menyampaikan permintaan maaf.

Baca juga: Setelah Ratna Sarumpaet Telepon Anies, Mobil Dikembalikan dan Petugas Minta Maaf

Sebelum mobil dikembalikan, Ratna mengaku menghubungi Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Namun, telepon itu diangkat oleh staf Anies. Kepada staf tersebut, Ratna meminta agar mobil miliknya dikembalikan sekaligus mendapat permintaan maaf dari pejabat Dishub DKI yang dinilainya melakukan tindakan sewenang-wenang.

"Dia ketemu sama anak buah saya, tetapi apakah dia minta maaf sama anak buah saya, saya enggak tahu, tetapi dia mengatakan kepada staf saya bahwa dia diminta untuk ketemu saya makanya asumsi saya, saya pikir dia mau minta maaf," ujar Ratna.

Saat Kompas.com menghubungi pada Selasa malam, Ratna dengan jelas mengatakan bahwa petugas mendatangi rumahnya untuk mengembalikan mobil miliknya yang diderek. Melalui stafnya, petugas tersebut meminta maaf kepada Ratna.

"Dishub sudah salah menderek mobil saya, padahal tidak ada rambu-rambu. Dishub harus berani minta maaf dan mengembalikan mobil saya. (Akhirnya mobil) dikembalikan dan (petugas) minta maaf juga," katanya, Selasa malam.

Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Andri Yansyah membantah petugas Dinas Perhubungan meminta maaf kepada Ratna Sarumpaet. Dia tidak mendapatkan informasi mengenai permintaan maaf itu.

Baca juga: Kadishub DKI: Tak Ada Bukti Permohonan Maaf Petugas Dishub ke Ratna Sarumpaet

Menurut dia, pernyataan mengenai itu hanya datang dari Ratna Sarumpaet. Meski demikian, Andri mengatakan, Ratna boleh-boleh saja mengklaim seperti itu.

"Boleh enggak dia ngomong gitu? boleh. Tapi ada bukti enggak bahwa ada permohonan maaf dari petugas Dishub ke dia? Enggak ada kan," ujar Andri di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Rabu siang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com