Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keluarga Minta Polisi Segera Tangkap Pembunuh Pensiunan TNI di Pondok Labu

Kompas.com - 06/04/2018, 11:29 WIB
David Oliver Purba,
Dian Maharani

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Evi, keponakan Hunaedi, pensiunan TNI AL yang tewas ditusuk di rumahnya, Kompleks TNI AL, Pondok Labu, Jakarta Selatan, berharap agar polisi segera menangkap pelaku yang menewaskan Hunaedi. Adapun setelah melakukan aksinya pada Kamis malam, pelaku melarikan diri.

Evi tak menyangka Hunaedi yang biasa dipanggil uwak itu tewas dibunuh. Evi mengatakan Hunaedi tidak pernah terlibat perselisihan dengan tetangga tempat dia tinggal.

"Semoga cepat ditangkap ya, lalu mendapat hukuman setimpal," ujar Evi di Masjid Imam Bonjol, Pondok Labu, Jumat (6/4/2018).

Baca juga : Keluarga Tak Yakin Hunaedi Dibunuh karena Banyak Musuh

Anak pertama Hunaedi, Agus juga tak meyangka ayahnya dibunuh secara sadis. Agus mengatakan, dia tidak pernah mendengar ayahnya itu berkonflik dengan masyarakat yang ada di sekitarnya.

"Biasa aja orangnya, supel terus enggak sombong. Baik, normal, kepada masyarakat normal ya," ujar Agus.

Menurut keterangan sejumlah saksi kepada polisi, didapatkan informasi bahwa kejadian tewasnya Hunaedi terjadi sekitar pukul 18.00. Saat itu Hunaedi sedang mengaji di kamar tengah, sementara istri korban mengaji di kamar tidur.

Baca juga : Tragedi Kamis Malam yang Tewaskan Pensiunan TNI AL di Pondok Labu

Tiba-tiba, istri korban mendengar suara orang mengetuk pintu depan rumahnya. Selanjutnya, korban membuka pintu depan, tiba-tiba terdengar suara teriakan.

Mendengar teriakan tersebut, istri korban berlari menuju ruang tengah. Dilihatnya Hunaedi tengah dianiaya dan sudah bersimbah darah.

Saat pembunuhan terjadi, polisi menyebut tak ada satu barang pun yang hilang dari rumah korban. Namun, tetangga korban, Ahmad Syarnubi, menyebut, rumah korban disatroni pencuri sehari sebelumnya. Adapun polisi masih melakukan pengejaran terhadap pelaku yang melarikan diri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com