Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sandiaga Mau Diskotek di Jakarta Barat dan Utara Diawasi Lebih Ketat

Kompas.com - 07/04/2018, 14:12 WIB
Jessi Carina,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mendukung Badan Narkotika Nasional (BNN) yang memantau peredaran narkoba di diskotek Jakarta.

Sandiaga ingin tempat hiburan di Jakarta Barat dan Utara diawasi ketat.

"Jakarta Barat dan Jakarta Utara dipantau lebih ketat karena banyak laporan masyarakat yang melihat semakin marak narkoba," ujar Sandiaga di Pasar Blok B Tanah Abang, Jakarta Pusat, Sabtu (7/4/2018).

Baca juga: Bantu Suami Sembunyikan Narkoba, Ibu Rumah Tangga Ditangkap Polisi

BNN sebelumnya juga mengatakan, diskotek yang menjadi tempat peredaran narkoba paling banyak di Jakarta Barat dan Jakarta Utara.

Bahkan dicurigai ada tindak pidana pencucian uang di balik beredarnya narkoba di tempat itu. Sandiaga tidak ingin hal negatif seperti itu berkembang di diskotek Jakarta.

"Kami tidak ingin keterlibatan bisnis besar jadi sumber perusakan masa depan bangsa, harus serius dan tidak boleh ada kompromi," katanya.  

Baca juga: Edarkan Narkoba, Seorang Pelajar di Baubau Ditangkap Polisi

Dia ingin setiap lembaga bisa bekerja sama memerangi narkoba di Jakarta.

Sandiaga mengatakan, wilayah Jakarta Barat dan Jakarta Utara menjadi "battle ground" pemberantasan narkoba.

"Saya takutnya nanti (setelah) Jakbar dan Jakut lalu terus turun ke wilayah Jakarta Pusat, Jakarta Selatan, dan Jakarta Timur. Ini yang kami harus bendung, tidak boleh kompromi," kata Sandiaga.

Baca juga: 36 Diskotek Diduga Jual Narkoba, Terbanyak di Jakbar dan Jakut

Sebelumnya, Deputi Pemberantasan Badan Narkotika Nasional (BNN) Irjen Pol Arman Depari menyebut peredaran narkotika di tempat hiburan malam paling banyak terjadi di wilayah Jakarta Barat dan Jakarta Utara.

Ini merupakan pengembangan bukti-bukti dugaan adanya praktik peredaran narkotika di 36 diskotek di wilayah Jakarta.

"Paling banyak di Jakbar dan utara," kata Arman di Kantor BNN, Cawang, Jakarta Timur, Jumat (6/4/2018).

Selain itu, BNN juga akan kami melakukan penyidikkan terhadap kemungkinan Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) di tempat itu.

Kompas TV Dari mobil dua tersangka, petugas menyita 21.000 butir ekstasi dan 7 kilogram sabu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Kampus

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Kampus

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Megapolitan
Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Megapolitan
Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Megapolitan
Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com