Maket rumah berwarna cokelat muda tersebut terdiri atas satu pintu dan tiga jendela. Berbeda dengan shelter yang tinggal beralas bebatuan bekas gusuran, dalam maket rumah berbentuk rumah panggung.
"Warga membuat usulan ada pihak maketnya dibuat dua lantai. Nanti kita lihat mana yang paling sesuai. Bisa mengakomodasi semua kebutuhan yang ada di sini," ujar Anies.
Anies memang belum memutuskan apakah desain rumah itu akan dia gunakan. Dia hanya memastikan bahwa Kampung Akuarium akan dikembalikan seperti sedia kala.
"Nanti akan dibangun lagi di sini kampung sehingga Kampung Akuariumnya kembali seperti semula. Dalam artian tempat berkumpulnya warga, berkegiatan ekonomi, (dan) berkegiatan sosial. Bentuknya (dan) rancangannya. Nah, itu kita buat bersama-sama," kata Anies.
Mengingat kembali
Ada alasan kenapa Kampung Akuarium digusur pada zaman mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama.
Dulu, pria yang akrab disapa Ahok ingin membangun sheetpile di tempat berdirinya bangunan warga di samping Museum Bahari dan Pasar Ikan.
Ahok juga mengatakan, tanggul harus dibangun untuk mencegah air laut masuk.
"Kalau air laut masuk, kita pakai apa? Doa, jampi-jampi, atau tabur bunga?" kata Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, pada Selasa 7 Juni 2016.
Baca juga: Desain Rumah Baru Kampung Akuarium, Ada Lahan Parkirnya
Selain itu, dalam proses pengurukan usai penertiban, Pemprov DKI menemukan benteng peninggalan zaman Belanda di dekat permukiman.
Ahok mengatakan, benteng tersebut tenggelam dua meter di bawah muka laut. Kata Ahok, itu dulu adalah gudang milik VOC. Ketika itu, Ahok ingin merestorasi benteng itu.
"Di sana tuh ada pos penjaga untuk berdiri prajurit begitu. (Bentuk) yang asli kan masih ada, tetapi ada yang di bawah (tenggelam), termasuk pintu bulatnya. Nah, kita mau balikin," kata Ahok.
Penemuan cagar budaya membuat Ahok semakin tidak bisa memenuhi permintaan warga membuat kampung susun di sana.
Ahok juga tidak yakin dengan klaim warga yang mengaku punya sertifikat atas tanah yang mereka duduki. "Kalau kamu tinggal di laut, itu dari mana dapat sertifikat?" kata Ahok.
Selain itu, Ahok mengatakan, permukiman warga di Kampung Akuarium juga berada di atas lahan yang berstatus milik PD Pasar Jaya.
Menurut dia, dulunya di lokasi tersebut ada pasar yang kemudian lahannya diambil alih warga untuk membangun tempat tinggal.
"Dilihat dong sejarahnya, kapan mereka menjarah. Itu tanah negara. Ketika kita buat pasar, dijarah juga, didudukin buat rumah," ujar Ahok.
Banyak rencana yang dimiliki Ahok terhadap kawasan itu. Namun, penemuan cagar budaya membuat eksekusi penataan kawasan menjadi lama.
Kampung yang sudah rata dengan tanah itu dibiarkan begitu saja. Sampai akhirnya, warga kembali membangun tenda-tenda di sana.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.