Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tanpa Izin Keluarga, Polisi Tidak Otopsi Pria yang Tewas di Diskotek Exotic

Kompas.com - 19/04/2018, 08:32 WIB
David Oliver Purba,
Dian Maharani

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Kapolsek Sawah Besar Kompol Mirzal Maulana mengatakan, pihak kepolisian tidak bisa mengotopsi jenazah Sudirman, pengunjung Diskotek Exotic yang tewas pada 1 April 2018 pagi.

Hal itu karena pihak keluarga tidak ingin jasad Sudirman diotopsi. Bahkan, keluarga Sudirman memberikan surat pernyataan agar jasad Sudirman tidak otopsi karena menganggap Sudirman meninggal dengan wajar.

"Polisi atas kepentingan hukum bisa melakukan otopsi, baik atas rekomendasi atau izin dari keluarga maupun tidak. Namun, karena ada pernyataan tidak diotopsi dan keluarga tidak menuntut bahwa itu meninggal (tidak wajar), meninggal dianggap sebagai suatu wajar menurut keluarga," ujar Mirzal saat dihubungi Kompas.com, Rabu (18/4/2018).

Meski jasad Sudirman tak diizinkan diotopsi, Mirzal mengatakan, polisi tetap melakukan visum luar dari jasad Sudirman. Hasilnya, ditemukan luka mirip benturan di kepala Sudirman.

Baca juga: BNN DKI Sebut Kasus Pengunjung Overdosis Narkoba di Diskotek Exotic Terjadi sejak 2014

"Tetapi, kami tetap melakukan visum luar, takutnya ada penyebab lain yang membuat almarhum meninggal," ujar Mirzal.

Sebelumnya beredar isu di masyarakat bahwa Sudirman meninggal karena overdosis narkoba di Diskotek Exotic. Namun, manajemen Diskotek Exotic membantahnya dan menyebut dari keterangan pihak keluarga, Sudirman memiliki riwayat penyakit jantung.

Adapun Kepala Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) DKI Jakarta Brigjen (Pol) Johny P Latupeirissa berharap dapat dilakukan otopsi terhadap Sudirman.

Pihaknya berharap Polsek Sawah Besar bisa mendapatkan hasil pemeriksaan penyebab kematian korban.

"Kalau tidak diotopsi, sampai sekarang penyebabnya tidak jelas. Yang jelas, kalau dia meninggal di diskotek, asumsi orang, kan, dia overdosis," kata Jonhy saat dihubungi Kompas.com, Rabu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Motor Tabrak Pejalan Kaki di Kelapa Gading, Penabrak dan Korban Sama-sama Luka

Motor Tabrak Pejalan Kaki di Kelapa Gading, Penabrak dan Korban Sama-sama Luka

Megapolitan
Expander 'Nyemplung' ke Selokan di Kelapa Gading, Pengemudinya Salah Injak Gas

Expander "Nyemplung" ke Selokan di Kelapa Gading, Pengemudinya Salah Injak Gas

Megapolitan
Buntut Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Seorang Pria Ditangkap Polisi

Buntut Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Seorang Pria Ditangkap Polisi

Megapolitan
Cegah Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke, Kini Petugas Patroli Setiap Malam

Cegah Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke, Kini Petugas Patroli Setiap Malam

Megapolitan
Satu Rumah Warga di Bondongan Bogor Ambruk akibat Longsor

Satu Rumah Warga di Bondongan Bogor Ambruk akibat Longsor

Megapolitan
Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017, Bukti Tradisi Kekerasan Sulit Dihilangkan

Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017, Bukti Tradisi Kekerasan Sulit Dihilangkan

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 6 Mei 2024 dan Besok: Pagi Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 6 Mei 2024 dan Besok: Pagi Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas | Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang

[POPULER JABODETABEK] Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas | Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang

Megapolitan
Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Megapolitan
Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Megapolitan
Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Megapolitan
Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Megapolitan
Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com