Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kepala Humas Diskotek Exotic: Kalau Pakai Data BNNP, Kenapa Enggak Ditutup 2017?

Kompas.com - 18/04/2018, 12:42 WIB
Rima Wahyuningrum,
Dian Maharani

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Diskotek Exotic menyatakan kekecewaannya terhadap keputusan Pemprov DKI Jakarta yang menerima rekomendasi Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) DKI untuk mencabut izin usaha mereka.

Kepala Humas Diskotek Exotic Tete Martadilaga mengatakan, BNNP DKI pernah melakukan razia tahun 2017. Saat itu memang ditemukan pengguna narkoba, tetapi tidak terbukti peredaran di Exotic. 

"Kalau DKI mau ambil data BNNP yang merekomendasi. Itu kan diambil 2017 kalau kesalahan 2017, kenapa enggak ditutup dari 2017? Sementara 2017 enggak ditemukan narkoba," kata  saat dihubungi Kompas.com pada Rabu (18/4/2018).

Baca juga : 300 Karyawan Diskotek Exotic Dirumahkan

Tete mengatakan, Exotic tak hanya dicurigai menjadi tempat peredaran narkoba, tapi juga judi.

"Razia 2017 pakai anjing pelacak sama alat-alat berat. Banyak fasilitas yang rusak. Dicurigai ada judi. Siapa yang berani buka judi? Orang itu mesin-mesin kayak (di tempat bermain) Timezone, masih di-packing juga," kata Tete.

Sejak saat itu, ia mengaku terjadi pengurangan minat pengunjung dan mengalami kerugian hampir 80 persen. Pihak sekuriti pun melakukan pengamanan ketat untuk para pengunjung.

"Exotic sejak ada razia BNNP itu sampai ke sini kami steril. Memang kita turun drastis. Kami enggak ada transaksi narkoba," katanya.

Sebelumnya, nama Exotic masuk dalam daftar rekomendasi penutupan tempat usaha oleh BNNP DKI Jakarta. Sebab, ditemukan seorang pengunjung Sudirman (41) yang diduga meninggal dunia akibat narkoba pada Minggu (2/4/2018).

Mereka menerima surat pencabutan Tanda Daftar Usaha Pariwisata (TUDP) atau izin usaha. Mereka diberi waktu 5 hari hingga pada Rabu ini untuk menutup usahanya.

Tapi Exotic sudah menutup usahanya sejak Minggu (15/4/2018).

"Sementara belum bisa berkuitik. Mau gimana," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Potret Kemiskinan di Dekat Istana, Warga Tanah Tinggi Tidur Bergantian karena Sempitnya Hunian

Potret Kemiskinan di Dekat Istana, Warga Tanah Tinggi Tidur Bergantian karena Sempitnya Hunian

Megapolitan
Dinas SDA DKI Targetkan Waduk Rawa Malang di Cilincing Mulai Berfungsi Juli 2024

Dinas SDA DKI Targetkan Waduk Rawa Malang di Cilincing Mulai Berfungsi Juli 2024

Megapolitan
Pemprov DKI Teken 7 Kerja Sama Terkait Proyek MRT, Nilai Kontraknya Rp 11 Miliar

Pemprov DKI Teken 7 Kerja Sama Terkait Proyek MRT, Nilai Kontraknya Rp 11 Miliar

Megapolitan
Penampilan TikToker Galihloss Usai Jadi Tersangka, Berkepala Plontos dan Hanya Menunduk Minta Maaf

Penampilan TikToker Galihloss Usai Jadi Tersangka, Berkepala Plontos dan Hanya Menunduk Minta Maaf

Megapolitan
4 Pebisnis Judi 'Online' Bikin Aplikasi Sendiri lalu Raup Keuntungan hingga Rp 30 Miliar

4 Pebisnis Judi "Online" Bikin Aplikasi Sendiri lalu Raup Keuntungan hingga Rp 30 Miliar

Megapolitan
Remaja yang Tewas di Hotel Senopati Diduga Dicekoki Ekstasi dan Sabu Cair

Remaja yang Tewas di Hotel Senopati Diduga Dicekoki Ekstasi dan Sabu Cair

Megapolitan
Pintu Air Bendung Katulampa Jebol, Perbaikan Permanen Digarap Senin Depan

Pintu Air Bendung Katulampa Jebol, Perbaikan Permanen Digarap Senin Depan

Megapolitan
Masih Banyak Pengangguran di Tanah Tinggi, Kawasan Kumuh Dekat Istana Negara

Masih Banyak Pengangguran di Tanah Tinggi, Kawasan Kumuh Dekat Istana Negara

Megapolitan
Dinas SDA DKI: Normalisasi Ciliwung di Rawajati Bisa Dikerjakan Bulan Depan

Dinas SDA DKI: Normalisasi Ciliwung di Rawajati Bisa Dikerjakan Bulan Depan

Megapolitan
Warga Miskin Ekstrem di Tanah Tinggi Masih Belum Merasakan Bantuan, Pemerintah Diduga Tidak Tepat Sasaran

Warga Miskin Ekstrem di Tanah Tinggi Masih Belum Merasakan Bantuan, Pemerintah Diduga Tidak Tepat Sasaran

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Tak Laku Dilelang

Mobil Rubicon Mario Dandy Tak Laku Dilelang

Megapolitan
Khawatir Tak Lagi Dikenal, Mochtar Mohamad Bakal Pasang 1.000 Baliho untuk Pilkada Bekasi

Khawatir Tak Lagi Dikenal, Mochtar Mohamad Bakal Pasang 1.000 Baliho untuk Pilkada Bekasi

Megapolitan
Tiktoker Galihloss Akui Bikin Konten Penistaan Agama untuk Hiburan

Tiktoker Galihloss Akui Bikin Konten Penistaan Agama untuk Hiburan

Megapolitan
Polisi Sita Senpi dan Alat Bantu Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Polisi Sita Senpi dan Alat Bantu Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Empat Ruangan Hangus

Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Empat Ruangan Hangus

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com