Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengemudi Ojek "Online" Datang dari Balikpapan untuk Unjuk Rasa di Jakarta

Kompas.com - 23/04/2018, 12:34 WIB
Rima Wahyuningrum,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Billy (32), pengemudi Grabbike, terbang dari Balikpapan, Kalimatan Timur, ke Jakarta untuk ikut menyuarakan pendapatnya dalam unjuk rasa di depan gedung DPR RI, Jalan Gatot Subroto, Senin (23/4/2018).

Billy yang datang seorang diri itu klaim sebagai perwakilan dari daerahnya dalam unjuk rasa itu. Ia tiba di Jakarta, Minggu kemarin, untuk menyampaikan keluh kesahnya.

"Sendiri ke sini, dapat infonya dari FB (Facebook) karena opininya sama," kata Billy kepada Kompas.com.

Baca juga : Persatuan Ojek Online Akan Unjuk Rasa di Depan Gedung DPR RI Hari Ini

Pria berkepala pelontos tersebut membawa tiga pesan dalam unjuk rasa ini. Pertama, soal tarif yang dirasa tidak memuaskan dan berharap ditingkatkan.

"Kendalanya tarif, masih Rp 4.000, belum lagi dipotong 20 persen. Susah juga kan," kata dia.

Ia juga berharap, Grab bisa memperbaiki titik penjemputan penumpang yang dirasa ikut merugikan pengemudi. Jarak yang ada di peta aplikasi berbeda dengan acuan di Google Map.

Kedua, ia ingin keberadaan pengemudi ojek online diakui pemerintah. Soalnya, sering terjadi benturan antara ojek pangkalan yang juga mencari penumpang di wilayahnya.

"Kondisinya di Balikpapan, mungkin teman-teman di sini juga, kita perlu pengakuan karena sering miscom (misscommumication) sama opang (ojek pangkalan)," ujar dia.

Ketiga, ia ingin bertemu teman-teman pengemudi ojek online lainnya yang selama ini dikenal lewat media sosial. Ia menyempatkan waktu untuk berlibur dan mengumpulkan aksesoris dari komunitas pengemudi di Jakarta.

"Sekalian silaturahmi juga. Saya kenal cuma grup saja. Sekalian kumpul sama yang di sini," tambahnya.

Dari pantauan Kompas.com pada sekitar pukul 11.05 WIB di depan gedung DPR RI, belum banyak pengemudi ojek online yang berkumpul. Yang sudah hadir masih menanti teman-temannya dari daerah lainnya di Jabodetabek.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Megapolitan
Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat dalam Koper di Cikarang

Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Megapolitan
Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Megapolitan
Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Megapolitan
Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Megapolitan
Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Megapolitan
Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Megapolitan
Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

Megapolitan
Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Megapolitan
Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Pernah Mengaku Capek Terlibat Narkoba, Rio Reifan Ditangkap Lagi Usai 2 Bulan Bebas Penjara

Pernah Mengaku Capek Terlibat Narkoba, Rio Reifan Ditangkap Lagi Usai 2 Bulan Bebas Penjara

Megapolitan
Senior Aniaya Siswa STIP hingga Tewas, 5 Kali Pukul Bagian Ulu Hati

Senior Aniaya Siswa STIP hingga Tewas, 5 Kali Pukul Bagian Ulu Hati

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com