Salin Artikel

Pengemudi Ojek "Online" Datang dari Balikpapan untuk Unjuk Rasa di Jakarta

Billy yang datang seorang diri itu klaim sebagai perwakilan dari daerahnya dalam unjuk rasa itu. Ia tiba di Jakarta, Minggu kemarin, untuk menyampaikan keluh kesahnya.

"Sendiri ke sini, dapat infonya dari FB (Facebook) karena opininya sama," kata Billy kepada Kompas.com.

Pria berkepala pelontos tersebut membawa tiga pesan dalam unjuk rasa ini. Pertama, soal tarif yang dirasa tidak memuaskan dan berharap ditingkatkan.

"Kendalanya tarif, masih Rp 4.000, belum lagi dipotong 20 persen. Susah juga kan," kata dia.

Ia juga berharap, Grab bisa memperbaiki titik penjemputan penumpang yang dirasa ikut merugikan pengemudi. Jarak yang ada di peta aplikasi berbeda dengan acuan di Google Map.

Kedua, ia ingin keberadaan pengemudi ojek online diakui pemerintah. Soalnya, sering terjadi benturan antara ojek pangkalan yang juga mencari penumpang di wilayahnya.

"Kondisinya di Balikpapan, mungkin teman-teman di sini juga, kita perlu pengakuan karena sering miscom (misscommumication) sama opang (ojek pangkalan)," ujar dia.

Ketiga, ia ingin bertemu teman-teman pengemudi ojek online lainnya yang selama ini dikenal lewat media sosial. Ia menyempatkan waktu untuk berlibur dan mengumpulkan aksesoris dari komunitas pengemudi di Jakarta.

"Sekalian silaturahmi juga. Saya kenal cuma grup saja. Sekalian kumpul sama yang di sini," tambahnya.

Dari pantauan Kompas.com pada sekitar pukul 11.05 WIB di depan gedung DPR RI, belum banyak pengemudi ojek online yang berkumpul. Yang sudah hadir masih menanti teman-temannya dari daerah lainnya di Jabodetabek.

https://megapolitan.kompas.com/read/2018/04/23/12344011/pengemudi-ojek-online-datang-dari-balikpapan-untuk-unjuk-rasa-di-jakarta

Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke