Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pria Berkaus #DiaSibukKerja di CFD Lapor Polisi atas Kasus Persekusi

Kompas.com - 30/04/2018, 13:27 WIB
Sherly Puspita,
Dian Maharani

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Stedi Repki Watung (37) menyambangi Polda Metro Jaya, Senin (30/4/2018), untuk melaporkan dugaan persekusi yang ia alami pada saat acara car free day (CFD), Minggu (29/4/2018).

Stedi datang didampingi kuasa hukum dari Perkumpulan Advokasi Hukum Indonesia Hebat (PADI) Bambang Sri Pujo.

"Kami melaporkan sebuah tindakan yang kejam, yang menodai demokrasi yang dialami Stedi. Yang kami laporkan itu persekusi," ujar Bambang di Mapolda Metro Jaya, Senin.

Dalam kesempatan yang sama, Stedi bercerita, saat CFD berlangsung, ia dan rombongan lainnya mengikuti kegiatan jalan sehat dengan mengenakan kaus bertuliskan tanda pagar #DiaSibukKerja.

Baca juga: Kritik Warga yang Aksi Politik di CFD, Sandiaga Bilang Lebih Baik Bersihkan Kali

Di kaus berwarna putih tersebut juga tergambar simbol pria tengah menggulung lengan kemejanya.

"Nah, karena capek saya istirahat dulu di pos polisi. Saat istirahat saya melihat ada anak kecil dan seorang wanita tengah dikerubungi banyak orang dengan kaus #2019GantiPresiden," kata dia.

Stedi mengaku mencoba menolong wanita dan seorang anak kecil yang kala itu juga menggunakan kaus #DiaSibukKerja.

"Saya selamatkan anak itu, tapi saya menyelamatkan diri saya juga. Saya tetap disuruh buka baju, digosok, dijejel uang, kipas, mulut saya dijejel sama busa itu digosok-gosokin. Saya ditanya mau berapa duit? Saya mencoba bertahan dan kembali kepada rombongan saya," paparnya.

Baca juga: Saat "Car Free Day" Jakarta Mulai Bernuansa Politis...

Laporan Stedi tersebut tertuang dalam laporan polisi nomor TBL/2362/IV/2018/PMJ/Dit.Reskrimum tanggal 30 April 2018. Pelaku dalam kasus ini masih dalam penyelidikan.

Perkara yang dilaporkan adalah perbuatan yang tidak menyenangkan disertai ancaman kekerasan dengan Pasal 335 KUHP.

"Kami membawa barang bukti berupa video persekusi anak dan ibu yang telah viral di media sosial. Kami belum menyebutkan siapa terlapornya. Kami harap polisi segera mengusut kasus ini," kata Sri Bambang.

Baca juga: Sandiaga: Larangan Kegiatan Politik di CFD Masih Berlaku, Pergubnya Kan Sudah Diteken Pak Basuki

Kompas TV Video ini viral dan jadi perbincangan warganet. Tampak video direkam saat acara car free day.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com