Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sandi Akan Undang Pelaku yang Coret Underpass Matraman ke Balai Kota

Kompas.com - 04/05/2018, 15:51 WIB
David Oliver Purba,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengundang pelaku vandalisme di underpass Matraman untuk datang ke Balai Kota DKI Jakarta.

Sandiaga ingin memberikan pemahaman kepada pelaku, bahwa masih banyak tempat-tempat di mana mereka bisa menyalurkan kreativitas.

"Sudah dihapus dicoret lagi, dihapus dicoret lagi. Nah, saya undang nih yang mencoret-coret ke Balai Kota untuk saya salurkan kreasi mereka di tempat lain. Jangan di Matraman, karena bukan tempatnya," ujar Sandiaga, di Kramat Jati, Jakarta Timur, Jumat (4/5/2018).

Sandiaga mengatakan, akan menyediakan ruang bagi masyarakat dalam hal ini anak muda, untuk menyalurkan potensi dan bakatnya, khususnya dalam hal menggambar. Salah satunya di tiang-tiang penyangga jalan layang di kawasan Cawang, Jakarta Timur.

Baca juga : Sandiaga: Corat-coret Underpass Matraman Sangat Tidak Bisa Ditoleransi

"Nanti saya akan buatkan tempatnya khusus untuk mereka coret-coret, berkreasi. Mungkin ini anak-anak yang tak tersalurkan," ujar Sandi.

"Kebetulan Pak Anies ingin ruang kreasi budaya di seluruh Jakarta. Kami arahkan mungkin di elevated jalan-jalan, elevated kalau di Cawang kita lihat banyak sekali. Kita bisa alihkan mereka ke sana untuk buat graffiti," ujar Sandi.

Baca juga : Underpass Matraman yang Dicoret-coret Sudah Dihapus

Belum genap satu bulan underpass atau lintas bawah Matraman, Jakarta Timur, diresmikan untuk diuji coba, sudah ada goresan tangan jahil di sana.

Berdasarkan pantauan Kompas.com, Rabu (2/5/2018), ada coretan "Odod x Orca" dan "Orca" dari cat piloks yang melekat di dinding underpass.

Baca juga : Bina Marga: Aksi Vandalisme di Underpass Matraman Masuk Ranah Hukum

Adapun Pemprov DKI Jakarta telah memberikan sejumlah tempat untuk menyalurkan minat anak muda untuk menggambar.

Misalnya, di pilar penyangga Jalan Layang Non Tol Antasari, Jakarta Selatan yang sengaja digambar mural oleh para pelajar. Ada juga lukisan 3D yang sengaja digambar di trotoar Danau Sunter, Jakarta Utara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com