Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sandiaga Sebut Mal Sepi akibat Merebaknya Hoaks Teror Bom

Kompas.com - 15/05/2018, 12:06 WIB
Nibras Nada Nailufar,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta menilai pusat perbelanjaan atau mal sepi pascaaksi teror dan merebaknya hoaks.

Hal ini dirasakannya pada Senin (14/5/2018) malam saat menonton film "212: The Power of Love" di Grand Indonesia, Jakarta Pusat. 

"Agak sepi, agak sepi kemarin, kan, aku nonton di Grand Indonesia. Walaupun masih ramai, tetapi ada kekhawatiran masyarakat yang datang, 'aman enggak sih?'," ujar Sandiaga saat ditemui di Jakarta Pusat, Selasa (15/5/2018).

Baca juga: Sandiaga Ingin Tak Ada Pengurangan Jam Kerja PNS Selama Ramadhan

Meski kewaspadaan sedang ditingkatkan, Sandiaga memastikan Jakarta aman terkendali.

Menurut dia, keengganan masyarakat beraktivitas seperti biasa dapat membuat keadaan menjadi lebih buruk.

"Kasihan juga kalau misalnya nanti enggak ada yang beraktivitas, ekonomi turun akhirnya lapangan kerja terdampak. Jadi jangan sampai kita menyebarkan kepanikan dan berita-berita hoaks yang akhirnya bisa berdampak terhadap kegiatan ekonomi masyarakat," katanya. 

Baca juga: Sandiaga Sebut Proyek MRT Sumbang 7.500 Lapangan Pekerjaan

Sebelumnya, ledakan bom terjadi di tiga gereja di Surabaya, yaitu Gereja Santa Maria Tak Bercela di Jalan Ngagel Madya, Gereja Kristen Indonesia (GKI) di Jalan Diponegoro, dan Gereja Pantekosta Pusat di Jalan Arjuna pada Minggu (13/5/2018) pagi.

Malam harinya, ledakan terjadi di Rusunawa Wonocolo, Sidoarjo, Jawa Timur.

Keesokan paginya, ledakan kembali terjadi di Surabaya tepatnya di Mapolrestabes Surabaya.

Baca juga: Tak Mau Harga Pangan Bergejolak, Sandiaga Waspadai Rupiah yang Melemah

Pascarangkaian aksi teror itu, status keamanan Jakarta ditingkatkan jadi Siaga 1.

Kemudian, muncul beragam informasi soal adanya ancaman bom.

Salah satunya, informasi yang menyebutkan bahwa BIN dan Densus 88 Polri merilis daftar pusat perbelanjaan di Jakarta dan Surabaya terancam bom.

Baca juga: Sandiaga Pastikan Mal di Jakarta Aman Dikunjungi

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono memastikan pesan itu hoaks.

"Broadcast yang sudah beredar tentang Jakarta siaga satu juga ada nomor-nomor yang bisa dihubungi. Lalu ada nama-nama tempat perbelanjaan di Jakarta maupun Surabaya, tetapi saat ini kami menyampaikan bahwa itu semua tidak benar," ujar Argo di Mapolda Metro Jaya, Senin (14/5/2018).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute KA Dharmawangsa, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Dharmawangsa, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Megapolitan
Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Megapolitan
Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Megapolitan
Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Megapolitan
Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Megapolitan
3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

Megapolitan
Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Megapolitan
Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Megapolitan
Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Megapolitan
Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Megapolitan
Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Megapolitan
Gelar 'Napak Reformasi', Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Gelar "Napak Reformasi", Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Megapolitan
Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com