Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Info Harga Ditempel di Kemasan Beras, Ini Strategi untuk Jaga Harga Pangan di Pasar

Kompas.com - 16/05/2018, 16:21 WIB
Jessi Carina,
Dian Maharani

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) memiliki strategi untuk menjaga harga bahan pangan di pasaran.

Salah satunya adalah PT Food Station Tjipinang yang mencantumkan informasi harga di kemasan berasnya.

"Kita sudah menempel harganya. Jadi di kemasan beras ini bisa dilihat harga eceran tertinggi (HET) beras premium di Sumatera Selatan, Lampung, Jawa itu berapa," ujar Direktur Utama PT Food Station Tjipinang Arief Prasetyo di kantornya, Jalan Pisangan Lama, Rabu (16/5/2018).

HET yang digunakan sesuai dengan Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 57 Tahun 2017 tentang Harga Eceran Tertinggi.

Untuk beras medium, harganya Rp 9.450 per kilogram, sedangkan harga beras premium adalah Rp 12.800 per kilogram.

Baca juga: Cek Gudang Beras, Sandiaga Senang Stok untuk Puasa dan Lebaran Melimpah

Harga yang diberikan PT Food Station kepada pedagang pun lebih rendah dari HET itu.

"Sehingga teman-teman di pasar atau di hilir itu jualnya maksimum ya harga ini," ujar Arief.

Direktur Utama PD Pasar Jaya Arief Nasrudin juga membagi strateginya dalam menjaga harga pangan di pasaran. Selain memberi info harga di tiap kemasan, PD Pasar Jaya juga akan menyisir harga-harga pangan di pasar.

"Ini supaya HET bisa diimplementasikan di pasar-pasar tradisional," ujar Arief Nasrudin.

Baca juga: Jelang Ramadhan, Bulog Sulselbar Kirim Beras ke 8 Provinsi di Indonesia

Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengatakan stabilitas harga bahan pokok harus dijaga ketat oleh pemerintah. Menurut Sandiaga, pemerintah harus memerintahkan pedagang untuk tidak menjual bahan pangan di atas HET.

"Pemerintah itu tugasnya memerintah bukan mengimbau. Untuk harga ini saya tegas saja, kita perintahkan saja, kita kunci. Kalau pemerintah masih mengimbau itu repot," ujar Sandiaga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com