JAKARTA, KOMPAS.com - Pengacara terdakwa kasus teror bom Thamrin Aman Abdurrahman, Asrudin Hatjani, mengatakan, kliennya tidak pernah menyuruh orang lain melakukan berbagai aksi teror yang disebut amaliyah.
Menurut Asrudin, Aman hanya menyuruh murid-muridnya berjihad di Suriah.
"Jihad itu salah satunya berangkat ke Suriah dan itu diakui dalam persidangan oleh Ustaz Aman. Dia tidak pernah menyuruh melakukan amaliyah, tetapi dia menyuruh orang untuk berangkat ke Suriah, bukan di sini," ujar Asrudin seusai sidang pembacaan tuntutan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Jumat (18/5/2018).
Baca juga: Jaksa: Tidak Ada Hal yang Meringankan Tuntutan Aman Abdurrahman
Asrudin menyampaikan, Aman menyuruh murid-muridnya berangkat ke Suriah karena dia meyakini adanya Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) yang dipimpin Abu Bakr al-Baghdadi.
"Kalau Abu Bakr al-Baghdadi dia percaya adanya daulah, makanya saya katakan, dia sudah percaya. Makanya dia mendukung dan dia mendorong orang-orang pergi berjuang di Suriah," katanya.
Baca juga: Pengacara: Tuntutan Jaksa Berat, Aman Abdurrahman Merasa Bukan Penggerak Teror
"Memang benar tausiyah Aman itu mengenai khilafah, ini dimuat di media, tetapi dia tidak pernah menganjurkan adanya amaliyah," ucap Asrudin.
"Dalam persidangan juga terbukti semua saksi, baik itu Abu Gar maupun saksi ahli Solahudin yang dari Universitas Indonesia, semuanya menyatakan bahwa Ustad Oman bukanlah orang yang suka melakukan amaliyah karena bukan keahliannya," tambahnya.
Jaksa penuntut umum sebelumnya menuntut Aman dengan hukuman mati.
Baca juga: Ini 6 Hal yang Memberatkan Tuntutan Mati Aman Abdurrahman
Jaksa menilai Aman telah menggerakkan orang lain melakukan berbagai aksi terorisme di Indonesia.