Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demo 20 Tahun Reformasi Berakhir Rusuh, 7 Mahasiswa Cedera

Kompas.com - 22/05/2018, 07:04 WIB
Sherly Puspita,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono mengatakan, tujuh orang terluka dalam aksi unjuk rasa 20 tahun reformasi yang berakhir ricuh Senin (21/5/2018) kemarin. Unjuk rasa itu dilakukan sejumlah mahasiswa.

"Tujuh mahasiswa terluka dan dibawa ke RSUD Tarakan," ujar Argo ketika dihubungi, Selasa.

Ia menjelaskan, kejadian itu bermula saat sejumlah mahasiswa dari Himpunan Mahasiswa Indonesia Majelis Pertimbangan Organisasi (HMI MPO) menyuarakan tuntutan mereka pada Senin siang kemarin. Pada sekitar pukul 14.30 WIB, para mahasiswa bergeser dari patung kuda menuju Taman Pandang di Jalan Medan Merdeka Utara atau di seberang Istana Presiden.

Baca juga: 20 Tahun Reformasi, BJ Habibie Sebut Indonesia Dijajah Politik Identitas

"Sekitar pukul 15.10 WIB mahasiswa mencoba mengarah ke Istana, namun dapat dilakukan penyekatan sesuai protap diarahkan ke Taman Pandang.

Setelah itu mahasiswa orasi di Taman Pandang tetapi di sisi luar jalan melewati water barrier dan beton. Sebagian berdiri di atas barrier beton," kata dia.

Selanjutnya polisi memasang kawat barrier untuk menghindari keributan akibat suasana yang semakin memanas. Namun mahasiswa mendorong water barrier ke arah jalan sehingga kawat barrier terdorong ke jalan dan mulai menginjak injak kawat barrier.

"Kemudian mahasiswa membuat barikade lingkaran untuk membakar dua buah ban sepeda motor dengan menggunakan satu plastik bensin. Mahasiswa pun mulai membakar ban," tuturnya.

Saat itu polisi berusaha mematikan api, namun dihadang mahasiswa. Salah satu mahasiswa menggunakan bambu dan hal itu menyebabkan petugas terprovokasi. Aksi saling dorong yang berujung kericuhan pun terjadi.

Akibatnya, tujuh mahasiswa terluka. Namun setelah dilakukan perawatan, sekitar pukul 20.00 WIB para mahasiswa diperbolehkan pulang.

"Tapi tidak ada mahasiswa yang kami amankan," kata dia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

Megapolitan
Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Megapolitan
Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Megapolitan
Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Megapolitan
Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Megapolitan
Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Megapolitan
Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Megapolitan
Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk 'Liquid'

Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk "Liquid"

Megapolitan
PMI Jakbar Sebut Stok Darah Mulai Meningkat Akhir April 2024

PMI Jakbar Sebut Stok Darah Mulai Meningkat Akhir April 2024

Megapolitan
Nekatnya Eks Manajer Resto Milik Hotman Paris, Gelapkan Uang Perusahaan Rp 172 Juta untuk Judi 'Online' dan Bayar Utang

Nekatnya Eks Manajer Resto Milik Hotman Paris, Gelapkan Uang Perusahaan Rp 172 Juta untuk Judi "Online" dan Bayar Utang

Megapolitan
Psikolog Forensik: Ada 4 Faktor Anggota Polisi Dapat Memutuskan Bunuh Diri

Psikolog Forensik: Ada 4 Faktor Anggota Polisi Dapat Memutuskan Bunuh Diri

Megapolitan
Belum Berhasil Identifikasi Begal di Bogor yang Seret Korbannya, Polisi Bentuk Tim Khusus

Belum Berhasil Identifikasi Begal di Bogor yang Seret Korbannya, Polisi Bentuk Tim Khusus

Megapolitan
Taman Jati Pinggir Petamburan Jadi Tempat Rongsokan hingga Kandang Ayam

Taman Jati Pinggir Petamburan Jadi Tempat Rongsokan hingga Kandang Ayam

Megapolitan
Pengelola Rusun Muara Baru Beri Kelonggaran Bagi Warga yang Tak Mampu Lunasi Tunggakan Biaya Sewa

Pengelola Rusun Muara Baru Beri Kelonggaran Bagi Warga yang Tak Mampu Lunasi Tunggakan Biaya Sewa

Megapolitan
Pemprov DKI Mulai Data 121 Lahan Warga untuk Dibangun Jalan Sejajar Rel Pasar Minggu

Pemprov DKI Mulai Data 121 Lahan Warga untuk Dibangun Jalan Sejajar Rel Pasar Minggu

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com