Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Batik Betawi, Batik Khas Jakarta yang Tak Mengenal Pakem

Kompas.com - 31/05/2018, 17:11 WIB
Ardito Ramadhan,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Apa yang terlintas di benak bila mendengar 'Kota Batik'? Ada yang menyebut Pekalongan, tak sedikit pula yang menjawab Solo. Kota Yogyakarta pun tak luput disebut.

Namun, hampir tidak ada yang menyebut Jakarta sebagai 'Kota Batik'. Ya, tradisi membatik di Ibu Kota negeri ini memang tidak sepopuler Yogyakarta, Solo, atau pun Pekalongan.

Tetapi, bukan berarti Jakarta tidak mempunyai batiknya sendiri. Bahkan, batik Jakarta atau biasa disebut sebagai Batik Betawi, mempunyai ciri khas yang jauh berbeda dengan batik-batik lainnya.

Pemandu Wisata dan Instuktur Batik Museum Tekstil Jakarta, Dimas Ardi Nugroho, mengatakan, keunikan Batik Betawi ialah tidak memiliki pakem layaknya batik lain.

Baca juga: Ragam Motif Batik Betawi dari Berbagai Zaman

"Batik Betawi itu tidak ada pakem, tidak ada aturannya. Warna hijau harus cowok, warna biru untuk apa, itu enggak (berlaku), semua lapisan masyarakat bisa pakai Batik Betawi," kata Dimas, kepada Kompas.com, Kamis (31/5/2018).

Hal ini tentu berbeda dengan Batik Solo atau Yogyakarta yang setiap coraknya mempunyai fungsi masing-masing. Dalam Batik Solo dan Yogya, batik untuk pernikahan dan kematian pun mempunyai corak berbeda.

Tidak adanya pakem dalam Batik Betawi, kata Dimas, membuat Batik Betawi dapat digunakan kapan pun, di mana pun, dan oleh siapa pun.

"Batik Betawi itu bebas, selagi warnanya cocok, warnanya bagus, pasti bisa dipakai," kata Dimas.

Sejumlah kain Batik Betawi yang dipamerkan di Gedung Smesco, Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Kamis (31/5/2018).KOMPAS.com/Ardito Ramadhan D Sejumlah kain Batik Betawi yang dipamerkan di Gedung Smesco, Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Kamis (31/5/2018).

Corak bebas

Keunikan lain yang dimiliki Batik Betawi, kata Dimas, adalah corak atau gambar yang dimuat di kain batik dapat lebih bebas dan tidak kaku.

Artinya, segala macam gambar boleh dimasukkan ke sana. Terutama, hal-hal yang berhubungan dengan Jakarta atau kebudayaan Betawi seperti Ondel-ondel, Monas, hingga gambar berbagai alat musik tradisional.

Baca juga: Hartono Sumarsono: Batik Betawi Tidak Punya Ciri Khas karena...

"Kalau untuk Batik Betawi, aku rasa tidak ada yang sulit karena semua gambarnya bebas. Bebas mereka mengekspresikannya selama dibuat menggunakan canting," kata Dimas.

Walau begitu, Dimas mengatakan, Batik Betawi tetap harus memegang prinsip dalam membatik. Prinsip yang dimaksud Dimas adalah pola yang berulang-ulang serta masalah tata letak. 

"Dia tetap mengikuti basic desain, contohnya pattern-nya berulang-ulang dan tatak letaknya di-layout lurus. Cuma dia ditambah gambar tanaman khas Jakarta," kata dia.

Corak yang bebas dalam Batik Betawi tak berarti batik tersebut tidak memiliki corak khasnya. Dimas mengatakan, pola pucuk rebung merupakan salah satu ciri khas yang dimiliki Batik Betawi.

Menurut Dimas, pola pucuk rebung itu mempunyai filosofinya. Lewat pola tersebut, orang yang menggunakan kain itu diharapkan mempunyai sifat seperti rebung.

Baca juga: Ini Bedanya Batik Betawi, Batik Pekalongan, dan Batik Solo

"Rebung itu kan bambu muda. Mulai dari muda dia bermanfaat, kalau sudah gede dia bermanfaat juga. Jadi, filosofinya itu manusia mulai dari kecil sampai mati itu bermanfaat bagi orang lain," ujar dia.

Dimas menuturkan, ciri khas lain dari Batik Betawi adalah warnanya yang mencolok. Tak jarang memang ditemukan Batik Betawi yang mengambil warna yang 'menyala' seperti kuning dan oranye.

"Kebanyakan sekarang pada mengikuti kemauan konsumen. Misal Batik Betawi warna merah ingin dibikin warna oranye itu bebas. Kalau orang bilang, Batik Betawi itu warnanya warna 'norak', warna ngejreng," kata Dimas.

Kompas TV Permintaan sarung batik Kudus naik sejak sebulan sebelum Ramadan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Pekerja Proyek Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Pakai Alat Pengaman

Pekerja Proyek Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Pakai Alat Pengaman

Megapolitan
Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Megapolitan
Pekerja Proyek Diduga Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Pekerja Proyek Diduga Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
25 Warga Depok Tertipu Investasi Emas 'Bodong', Total Kerugian Capai Rp 6 Miliar

25 Warga Depok Tertipu Investasi Emas "Bodong", Total Kerugian Capai Rp 6 Miliar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com