Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Tak Menyangka, Harga Tong Sampah Buatan Jerman Rp 3,6 Juta

Kompas.com - 04/06/2018, 21:56 WIB
Nursita Sari,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pedagang durian di Sentra Durian Kalibata, Jakarta Selatan, sudah terbiasa melihat tong sampah beroda buatan Jerman diangkut truk compactor secara otomatis setiap malamnya.

Namun, mereka tak menyangka harga setiap tong sampah itu mencapai Rp 3,6 juta. Mereka juga tidak menyangka tong sampah itu buatan Jerman.

"Kalau saya mah enggak nyangka, tong sampah kayak gitu Rp 3,6 juta, percaya enggak percaya," ujar salah satu pedagang durian, Rizal (22), saat berbincang dengan Kompas.com, Senin (4/6/2018).

Meskipun demikian, Rizal percaya pemerintah menggelontorkan anggaran tersebut demi kebaikan warga Jakarta.

Baca juga: Viral Pengadaan Tong Sampah Jerman Rp 9,6 M, Ini Penjelasan Kadis Lingkungan Hidup DKI

Pedagang durian lainnya, Jalu (35), juga menyatakan hal serupa. Dia tidak menyangka harga satu tong sampah itu Rp 3,6 juta.

"Kalau buat kita mah mahal harga segitu," kata Jalu.

Sementara itu, pedagang durian bernama Ata (60) mengaku tidak bisa menakar harga Rp 3,6 juta itu masuk kategori mahal atau murah bagi pemerintah.

Tong sampah khusus durian

Menurut Ata, tong sampah buatan Jerman itu biasanya hanya bermuatan sampah bekas durian, baik biji maupun kulitnya.

Baca juga: Respons Gubernur DKI Ketika Ditanya Pengadaan Tong Sampah Miliaran

"Di sini biasanya sampah duren, sampah yang lain enggak ada," ucap Ata.

Rizal juga menyebutkan hal serupa. Karena di sana hanya ada kios-kios durian, maka tong sampahnya kerap dipenuhi sampah bekas durian.

"Sampah duren, enggak ada sampah lain, (kecuali) paling dari pohon," tutur Rizal.

Para pedagang durian tersebut terbiasa melihat tong sampah itu diangkut secara otomatis. Pengangkutan sampah biasanya dilakukan tengah malam, pukul 23.00 atau 24.00 WIB.

Baca juga: Menengok Tong Sampah DKI Buatan Jerman yang Disorot Publik...

Pengadaan tong sampah yang dilakukan Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta ini menjadi viral di media sosial. Sebab, Dinas LH membeli tong sampah buatan Jerman dengan total anggaran Rp 9,6 miliar untuk 2.600 tempat sampah.

Harga satuan tempat sampah tersebut sekitar Rp 3,6 juta. Kepala Dinas LH DKI Jakarta Isnawa Adji mengklaim, harga itu lebih murah dibandingkan yang dijual di toko online, yakni Rp 4,4 juta.

Kompas TV Sophia Kardiana dan Ayu Laksmi mendapat medali emas di International Thailand Inventor's Day.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com