Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dipicu Saling Ejek, Narapidana di LP Cipinang Terlibat Keributan

Kompas.com - 07/06/2018, 18:09 WIB
Rindi Nuris Velarosdela,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kasus keributan yang disebabkan saling ejek antar narapidana terjadi di Lembaga Pemasyarakatan Cipinang, Jakarta Timur, Kamis (7/6/2018) pukul 09.30 WIB. Keributan melibatkan narapidana dari blok O dan blok H di lapas tersebut.

Kepala Polsek Jatinegara Kompol Supandi mengatakan, keributan tersebut terjadi di luar blok. "(Keributan) hanya di luar blok. Ada yang di Blok O dan Blok H (orangnya). Laporan awal diterima jam 14.30," kata Supandi, Kamis sore.

Baca juga: PNS Kumham Edarkan Sabu-sabu dari Jaringan di Lapas Cipinang

Wakapolsek Jatinegara AKP Agus Sumarno beserta 15 anggotanya langsung melakukan pengecekan ke Lapas Cipinang, setelah menerima laporan tersebut.

Untuk mengantisipasi agar tidak terjadi keributan yang lebih besar, pihak lapas memindahkan 9 narapidana yang diduga menjadi provokator.

Beruntung keributan ini tidak sampai menimbulkan korban jiwa. "Tidak ada korban sama sekali. Baru cekcok langsung dipindah biar tidak berkembang," tutup Supadi. 

Baca juga: Kalapas Khawatir Gaduh jika Ahok Ditempatkan di Lapas Cipinang

Dari 9 narapidana yang diduga menjadi provokator, 3 napi di antaranya di pindahkan ke LP Salemba. 3 napi itu terdiri dari 1 napi narkoba dan 2 napi kasus kriminal.

Sedangkan 6 napi lainnya dipindahkan ke LP Narkotika Cipinang. Berikut 9 napi yang dipindahkan tersebut.

 

Dipindah ke LP Narkotika :

1. Arthur Arnold Far

2. Christoper Tedy Hendrik

3. Febri Liyansyah

4. Ibrahim Gholib

5. Samsul Arifin

6. Yosias Watimea

Dipindahkan ke Lapas Salemba:

1. Abdul Rosed

2. Aditya July

3. Husein Ahmad

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rio Reifan Lagi-lagi Terjerat Kasus Narkoba, Polisi: Tidak Ada Rehabilitasi

Rio Reifan Lagi-lagi Terjerat Kasus Narkoba, Polisi: Tidak Ada Rehabilitasi

Megapolitan
Dibutuhkan 801 Orang, Ini Syarat Jadi Anggota PPS Pilkada Jakarta 2024

Dibutuhkan 801 Orang, Ini Syarat Jadi Anggota PPS Pilkada Jakarta 2024

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Transfer Uang Hasil Curian ke Ibunya Sebesar Rp 7 Juta

Pembunuh Wanita Dalam Koper Transfer Uang Hasil Curian ke Ibunya Sebesar Rp 7 Juta

Megapolitan
Pemulung Meninggal di Dalam Gubuk, Saksi: Sudah Tidak Merespons Saat Ditawari Kopi

Pemulung Meninggal di Dalam Gubuk, Saksi: Sudah Tidak Merespons Saat Ditawari Kopi

Megapolitan
Pemulung yang Tewas di Gubuk Lenteng Agung Menderita Penyakit Gatal Menahun

Pemulung yang Tewas di Gubuk Lenteng Agung Menderita Penyakit Gatal Menahun

Megapolitan
Polisi Ungkap Percakapan soal Hubungan Terlarang Pelaku dan Perempuan Dalam Koper Sebelum Pembunuhan

Polisi Ungkap Percakapan soal Hubungan Terlarang Pelaku dan Perempuan Dalam Koper Sebelum Pembunuhan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Kembali ke Kantor Usai Buang Jasad Korban

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Kembali ke Kantor Usai Buang Jasad Korban

Megapolitan
Pemkot Depok Akan Bebaskan Lahan Terdampak Banjir di Cipayung

Pemkot Depok Akan Bebaskan Lahan Terdampak Banjir di Cipayung

Megapolitan
Polisi Buru Maling Kotak Amal Mushala Al-Hidayah di Sunter Jakarta Utara

Polisi Buru Maling Kotak Amal Mushala Al-Hidayah di Sunter Jakarta Utara

Megapolitan
Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan Meninggal Dunia

Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan Meninggal Dunia

Megapolitan
Polisi Selidiki Pelaku Tawuran yang Diduga Bawa Senjata Api di Kampung Bahari

Polisi Selidiki Pelaku Tawuran yang Diduga Bawa Senjata Api di Kampung Bahari

Megapolitan
'Update' Kasus DBD di Tamansari, 60 Persen Korbannya Anak Usia SD hingga SMP

"Update" Kasus DBD di Tamansari, 60 Persen Korbannya Anak Usia SD hingga SMP

Megapolitan
Bunuh dan Buang Mayat Dalam Koper, Ahmad Arif Tersinggung Ucapan Korban yang Minta Dinikahi

Bunuh dan Buang Mayat Dalam Koper, Ahmad Arif Tersinggung Ucapan Korban yang Minta Dinikahi

Megapolitan
Pria yang Meninggal di Gubuk Wilayah Lenteng Agung adalah Pemulung

Pria yang Meninggal di Gubuk Wilayah Lenteng Agung adalah Pemulung

Megapolitan
Mayat Pria Ditemukan di Gubuk Wilayah Lenteng Agung, Diduga Meninggal karena Sakit

Mayat Pria Ditemukan di Gubuk Wilayah Lenteng Agung, Diduga Meninggal karena Sakit

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com