Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ibu-ibu Ngeluh ke Sandiaga, Lantai Pasar Senen Licin Suka Bikin Kepleset

Kompas.com - 11/06/2018, 12:17 WIB
Jessi Carina,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ibu-ibu pedagang di area basah Pasar Senen, Jakarta Pusat, memanfaatkan kunjungan Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno untuk berkeluh kesah.

Mereka mengeluhkan lantai pasar yang licin dan kerap membuat orang terpleset.

"Harus diganti Pak, itu harus diganti," kata salah seorang ibu, kepada Sandiaga, di Pasar Senen, Senin (11/6/2018).

Ibu tersebut berusaha meyakinkan Sandiaga bahwa sudah banyak korban yang jatuh akibat tergelincir. Pasar tempat berjualan daging sapi dan ayam memang sering membuat area sekitarnya basah.

Baca juga: Sidak ke Pasar Senen, Sandiaga Temukan Harga Daging Sapi Naik

 

Air yang menggenang membuat lantai keramik itu menjadi licin. Pedagang lainnya mengeluhkan hal yang sama kepada Sandiaga.

Mereka menyebut pedagang bisa kabur jika kondisi pasar berbahaya seperti itu. Sebenarnya, ada semacam karpet berwarna merah di beberapa bagian pasar.

Namun, tetap saja lantai tersebut licin saat dilalui. Mendengar keluhan itu, Sandiaga berjanji akan mengatasinya.

Baca juga: Jelang Lebaran, Pemerintah Antisipasi Kenaikan Harga Beras, Daging Ayam, dan Daging Sapi

 

Sandiaga menyarankan kepada Direktur Utama PD Pasar Jaya Arief Nasrudin untuk mengecat lantai dengan cat khusus.

"Kita pakai anti-slip, dicat saja, Pak, daripada dibongkar," kata Sandiaga.

Kompas TV Di Pasar Indralaya, Ogan Ilir, harga daging sapi bukannya turun, malah naik Rp 10 Ribu dalam seminggu terakhir.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Megapolitan
Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Megapolitan
Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Megapolitan
Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Megapolitan
Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Megapolitan
3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

Megapolitan
Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Megapolitan
Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Megapolitan
Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Megapolitan
Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Megapolitan
Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Megapolitan
Gelar 'Napak Reformasi', Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Gelar "Napak Reformasi", Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Megapolitan
Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Megapolitan
Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com