Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

M Taufik: Dulu, Kan, Sempat Saya Sebut yang Harus Diganti Kepala Dinas Ini dan Ini...

Kompas.com - 11/06/2018, 14:16 WIB
Jessi Carina,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Mohamad Taufik menilai sudah sepantasnya Agustino Darmawan dan Sopan Andrianto dicopot dari posisi kepala Dinas Perumahan dan Dinas Pendidikan.

Taufik mengatakan, kinerja mereka yang tidak baik sudah terlihat sejak pembahasan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) bersama DPRD DKI.

"Dulu, kan, saya sempat sebut yang harus diganti (kepala) dinas ini, ini, dan ini, itu, kan, hasil penilaian di rapat. Waktu susun RPJMD, kan, itu semua terlihat, memang menonjol waktu RPJMD dua (kadis) itu, sangat menonjol enggak bagus," ujar Taufik ketika dihubungi, Senin (11/6/2018).

Baca juga: Copot 3 Kepala SKPD, Mengapa Gubernur DKI Tidak Lakukan Pelantikan?

Taufik mengatakan, Sopan sebagai kepala Dinas Pendidikan tidak memiliki visi ke depan.

Dia mengatakan, program Kartu Jakarta Pintar (KJP) Plus dibuat tidak jelas oleh Sopan. Padahal itu salah satu program unggulan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Wakil Gubernur Sandiaga Uno.

"Agustino lebih parah lagi, dia enggak paham soal DP Rp 0, waktu itu, kan, saya usulin juga supaya diganti. Dia enggak paham program gubernur yang sekarang," katanya.  

Baca juga: Gubernur DKI Tegaskan Tidak Akan Hanya Copot 3 Kepala SKPD

Selama pembahasan RPJMD, Taufik menilai Agustino tidak bisa menjelaskan rencana program DP Rp 0 dengan baik kepada anggota Dewan.

Taufik mengatakan, wajar saja jika Anies dan Sandiaga melakukan perombakan sejumlah Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD).

Menurut dia itu adalah hak Anies dan Sandiaga.

Baca juga: Kinerjanya Pernah Disorot Ahok-Djarot, Pejabat Ini Ditunjuk Jadi Plt Kepala BPPBJ

Menurut dia, Anies-Sandiaga ingin menempatkan orang terbaik pada SKPD yang melaksanakan program unggulannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cerita Warga Sempat Trauma Naik JakLingko karena Sopir Ugal-ugalan Sambil Ditelepon 'Debt Collector'

Cerita Warga Sempat Trauma Naik JakLingko karena Sopir Ugal-ugalan Sambil Ditelepon "Debt Collector"

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Seorang Pria Ditangkap Buntut Bayar Makan Warteg Sesukanya | Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017

[POPULER JABODETABEK] Seorang Pria Ditangkap Buntut Bayar Makan Warteg Sesukanya | Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017

Megapolitan
Libur Nasional, Ganjil Genap Jakarta Tanggal 9-10 Mei 2024 Ditiadakan

Libur Nasional, Ganjil Genap Jakarta Tanggal 9-10 Mei 2024 Ditiadakan

Megapolitan
Curhat ke Polisi, Warga Klender: Kalau Diserang Petasan, Apakah Kami Diam Saja?

Curhat ke Polisi, Warga Klender: Kalau Diserang Petasan, Apakah Kami Diam Saja?

Megapolitan
Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com