Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 15/06/2018, 10:27 WIB
Sherly Puspita,
Caroline Damanik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengungkapkan pesan Idul Fitri dengan cara yang unik. Pada akun Instagramnya, Anies mengunggah sebuah video ucapan Selamat Hari Raya Idul Fitri.

Uniknya, video itu tanpa suara karena Anies menyampaikan pesannya dengan bahasa isyarat.

Dalam video tersebut, Anies yang mengenakan setelan kemeja berwarna putih dibalut jas berwarna hitam menggerakkan tangan dan jemarinya untuk menyampaikan pesan. Aksinya berlatarkan musik khas Timur Tengah.

Namun, video tersebut dilengkapi keterangan tulisan yang menjelaskan makna bahasa isyarat yang diungkapkan Anies.

"Assalamu' alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Saya Anies Baswedan. Kami mengucapkan selamat Idul Fitri, mohon maaf lahir dan batin. Semoga ibadah kita selama Ramadhan diterima oleh Allah. Amin. Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh," demikian keterangan tertulis sepanjang video berdurasi 58 detik itu.

Dalam video yang diunggah sekitar dua jam lalu, Jumat (15/6/2018), Anies mengungkapkan makna mendalam dari ibadah puasa yang dijalankan umat Muslim dan ungkapan saling memohon maaf untuk mengakhirinya.

"Hanya kita, bangsa Indonesia, yang menyandingkan permohonan maaf dengan tuntasnya berpuasa sepanjang bulan Ramadhan. Sebuah pesan bahwa bulan berlatih meningkatkan derajat ketakwaan diakhiri dengan kerendahhatian untuk memohon maaf. Sebuah pesan yang luar biasa," demikianketerangan yang menyertai video itu di akun Instagram.

 

 

Di balik video tanpa suara

Anies mengaku telah mempelajari bahasa isyarat secara khusus demi membuat video ini. Dia juga mengungkapkan motivasinya untuk membuat video ucapan tanpa suara ini.

"Saya belajar khusus untuk ucapkan ini (bahasa isyarat). Tapi memang kami ingin ikhtiarkan serius pesan keberpihakan dan kesetaraan," ujar Anies melalui pesan tertulis kepada Kompas.com, Jumat.

Menurut Anies, penggunaan bahasa isyarat bukanlah hal yang baru lagi dalam pemerintahannya. Anies mengatakan, bahasa isyarat juga kerap digunakan dalam setiap acara yang digelar Pemprov DKI Jakarta.

"Sejak kami bertugas di DKI, semua acara di DKI harus ada penerjemah bahasa isyarat, termasuk di kegiatan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) yang diselenggarakan di tingkat kota," ungkapnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Kualitas Udara Jakarta Pagi Ini Lebih Baik dari Kemarin, tapi Masih Tak Sehat bagi Kelompok Sensitif

Kualitas Udara Jakarta Pagi Ini Lebih Baik dari Kemarin, tapi Masih Tak Sehat bagi Kelompok Sensitif

Megapolitan
Menanti Kejutan PSI dan Kaesang di Depok, Jadi Cawalkot?

Menanti Kejutan PSI dan Kaesang di Depok, Jadi Cawalkot?

Megapolitan
Motor Lawan Arus Kembali Renggut Korban Jiwa, Kali Ini Korbannya Pesepeda

Motor Lawan Arus Kembali Renggut Korban Jiwa, Kali Ini Korbannya Pesepeda

Megapolitan
Ada 80.000 ODHIV di Jakarta, Baru 51 Persen yang Minum Obat Teratur

Ada 80.000 ODHIV di Jakarta, Baru 51 Persen yang Minum Obat Teratur

Megapolitan
Warga Duren Sawit Dengar Suara Gemuruh Sebelum Tembok Gedung Timpa Rumahnya

Warga Duren Sawit Dengar Suara Gemuruh Sebelum Tembok Gedung Timpa Rumahnya

Megapolitan
Warga Kampung Bayam Akhirnya Bersedia Direlokasi ke Rusun, tapi Tetap Tuntut Hunian di KSB

Warga Kampung Bayam Akhirnya Bersedia Direlokasi ke Rusun, tapi Tetap Tuntut Hunian di KSB

Megapolitan
Penderitaan Bertubi-tubi Pasutri di Gambir: Ditusuk Adik Ipar, Tak Ada yang Menolong, Kini Tak Mampu Bayar Biaya RS

Penderitaan Bertubi-tubi Pasutri di Gambir: Ditusuk Adik Ipar, Tak Ada yang Menolong, Kini Tak Mampu Bayar Biaya RS

Megapolitan
Misteri Sapi Terdampar di Tengah Laut Jakut, Ditemukan Lemas oleh Nelayan, Akhirnya Dijual...

Misteri Sapi Terdampar di Tengah Laut Jakut, Ditemukan Lemas oleh Nelayan, Akhirnya Dijual...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Alarm Bahaya buat Orangtua, Anak-anak Diintai Prostitusi 'Online' | Nelayan Temukan Sapi Hidup di Laut

[POPULER JABODETABEK] Alarm Bahaya buat Orangtua, Anak-anak Diintai Prostitusi "Online" | Nelayan Temukan Sapi Hidup di Laut

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK12 Tanah Abang-Kebayoran Lama via Pos Pengumben

Rute Mikrotrans JAK12 Tanah Abang-Kebayoran Lama via Pos Pengumben

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK13 Tanah Abang-Kota Intan via Jembatan Lama

Rute Mikrotrans JAK13 Tanah Abang-Kota Intan via Jembatan Lama

Megapolitan
Bantah Klinik Kecantikannya Dibangun di Atas Saluran Air, Tompi: Saya Datang Kondisinya Sudah Begitu

Bantah Klinik Kecantikannya Dibangun di Atas Saluran Air, Tompi: Saya Datang Kondisinya Sudah Begitu

Megapolitan
Protes Penutupan Saluran Air, Massa Geruduk Klinik Kecantikan Milik Tompi di Bintaro

Protes Penutupan Saluran Air, Massa Geruduk Klinik Kecantikan Milik Tompi di Bintaro

Megapolitan
Mayat Terbakar Ditemukan di Lanud Halim Perdanakusuma

Mayat Terbakar Ditemukan di Lanud Halim Perdanakusuma

Megapolitan
Diduga Bakar Kebun di Tangerang, Seorang Lansia Tewas Terpanggang

Diduga Bakar Kebun di Tangerang, Seorang Lansia Tewas Terpanggang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com